Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat WNI Inspiratif di Selandia Baru

siti aisyah - Selasa, 17 Agustus 2021 - 15:52 WIB

Selasa, 17 Agustus 2021 - 15:52 WIB

9 Views ㅤ

Wellington, MINA – Kesuksesan diaspora Indonesia di Selandia Baru, membuktikan bahwa kualitas sumber daya manusia dari Indonesia memiliki daya saing tinggi.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI di Selandia Baru Tantowi Yahya, dalam acara seminar daring dengan tema “Kontribusi Diaspora Indonesia dalam Mengharumkan Nama Indonesia: Kisah Sukses Diaspora Indonesia di Selandia Baru”, yang digelar pada Senin (9/8) untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-76, demikian dikutip dari laman resmi Kemlu, Selasa (17/8).

Hadir empat pembicara diaspora Indonesia dari berbagai profesi yaitu Dr. Reza Abdul Jabbar (Pengusaha Dairy Farm); Aditya Gusman (Peneliti Tsunami dan Gempa Bumi di GNS Science); Reynold Tagore (Texture Artist di WETA Digital); dan Prof. Joko Susilo (Dalang Wayang Internasional/Dosen Universitas Otago).

Tantowi mengatakan bahwa kesuksesan mereka juga tidak lepas dari keberanian untuk menekuni bidang-bidang yang secara teori merupakan sektor kunci di Selandia Baru.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Reza Abdul Jabbar merupakan seorang petani dan peternak sapi asal Pontianak, Kalimantan Barat yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat.

Berbagai produk olahan dari sapi, seperti susu dan daging sapinya sukses menarik hati warga Selandia. Produk olahan peternakan Reza juga terkenal halal karena pengolahannya mengikuti syariat Islam.

Aditya Gusman adalah seorang pakar gempa dan tsunami di GNS Science, Selandia Baru, sejak tahun 2018. Aditya merupakan doktor di bidang Seismologi yang lulus dari Hokkaido University, Jepang.

Ia melakukan penelitian soal tsunami bersama rekan-rekannya meliputi tsunami di Jepang, Indonesia, Selandia Baru, Chile, Meksiko, hingga Afrika. Prestasi Aditya sebagai seorang pakar yang sangat diandalkan oleh Pemerintah Selandia Baru.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Sedangkan Reynold Tagore, seniman yang menorehkan prestasi sebagai texture artist, mahir dalam membentuk patung-patung dan digital modeling dengan detail yang sangat rapi. Ia menjadi seniman andalan di WETA Digital Selandia Baru. WETA Studio juga telah menghasilkan berbagai film-film besar di Amerika Serikat.

Para narasumber memberikan tips pentingnya untuk berani mengambil risiko agar dapat berhasil di negeri orang. Hal tersebut memang perlu didukung dengan kompetensi terkait dan keperluan mengidentifikasi bidang-bidang yang memang kemampuannya dibutuhkan di Selandia Baru.

Dalam webinar itu, Duta Besar Tantowi Yahya lebih jauh mengungkapkan kekaguman kepada para narasumber yang memiliki ketetapan hati untuk tetap berpaspor Indonesia.

“Hal tersebut sedikit banyak mengindikasikan keterikatan yang masih kuat dengan tanah kelahiran dan juga potensi untuk di kemudian hari kembali ke tanah air membangun bangsa menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” kata Tantowi. (R/R6/P1

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom