EMT Muhammadiyah Dirikan Rumah Sakit Lapangan di Turkiye

Ankara, MINA – Personel Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah mulai mendirikan rumah sakit lapangan di Turkiye, untuk segera melayani warga yang terdampak gempa.

Huda Khairun Nahar, Koordinator Logistik EMT Muhammadiyah mengatakan, timnya mendirikan tenda-tenda yang akan dipergunakan sebagai rumah sakit lapangan. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Kamis (16/2/2023).

“Saat ini kami sudah berada di Haza, Provinsi Hatay, Turkiye. Barang-barang juga sudah sampai. Insya-Allah rumah sakit lapangan untuk rawat jalan sudah bisa beroperasi, termasuk nanti untuk rawat inap dan ruang operasi,” ujarnya.

Personil EMTtiba di Turki setelah sebelumnya dilepas keberangkatannya dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Senin (13/2/2023).

EMT Muhammadiyah tergabung dalam Indonesian Emergency Medical Team (INA-EMT) yang mendapatkan mandat dari Pemerintah RI dalam membantu para penyintas gempa di Turki, terutama melalui layanan kesehatan.

Setibanya di Bandara Internasional Adana, 23 orang rombongan EMT Muhammadiyah disambut Duta Besar RI untuk Turki, Dr. Lalu Muhamad Iqbal beserta perwakilan Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Turki.

Tri Julia Wulandari, Staf Administrasi KL Lazismu PCIM Turki menyebutkan, pihaknya ikut serta membantu EMT Muhammadiyah di lokasi.

“Tim EMT Muhammadiyah juga mendapat bantuan dari relawan Lazismu. Mereka bertugas sebagai penerjemah dan membantu logistik,” ujarnya.

Pagi hari Selasa (14/02), tim gabungan INA-EMT yang beranggotakan organisasi pemerintah, masyararat, dan profesi ini melakukan pengarahan terlebih dahulu sebelum kemudian bergeser ke Hassa, Provinsi Hatay, Turki. Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam, tim tiba di lokasi dan melakukan proses bongkar muat bantuan.

Kedatangan rombongan INA-EMT ke Hassa, Provinsi Hatay, pada Selasa pagi (14/2/2023), mendapatkan sambutan hangat dari warga Turki.

Erdem Güven, relawan lokal di KBRI Turki yang berada di lokasi menyambut gembira kedatangan bantuan dari Pemerintah RI berupa pihak swasta.

Ia bekerja sebagai pemandu wisata bagi wisatawan yang berasal dari Indonesia, sehingga fasih berbahasa Indonesia.

“Terkait dengan pengiriman bantuan dan rencana Pemerintah Indonesia ingin membangun rumah sakit di Turki Tenggara, sangat berarti dan penting bagi kami semua. Apalagi dalam keadaan begini, sangat susah dan parah kondisinya. Sekecil apapun bantuan dan pengiriman, itu semuanya benar-benar penting,” ucap Güven. (R/RS2//P1)

Mi’raj News Agency (MINA)