Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Mungkin ada baiknya jika ada biaya dan waktu, mencoba untuk puasa Ramadhan yang lebih singkat waktunya.
Ya, hal itu terjadi di Selandia Baru, puasa di sana cuma 8-9 jam sehari, dari waktu sahur sampai matahari terbenam.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Juga tidak seperti di negara-negara kawasan lainnya, seperti Indonesia, atau apalagi daerah Arab yang terik panas. Puasa di Selandia Baru berada pada suhu udara yang sejuk dingin, karena berada di kepulauan yang berdekatan dengan daerah Kutub Selatan.
Kalau lebih dekat ke Kutub Utara, seperti umat Muslim yang tinggal di Lingkaran Arktik, mengalami kondisi paling menantang, yaitu siang hari dapat berlangsung hingga 24 jam terus-menerus.
Hingga kemudian Dewan Fatwa dan Penelitian Muslim Eropa merancang pedoman baru untuk umat Islam di wilayah Kutub Utara untuk mengakomodasi jam puasa yang realistis, mengikuti negara Eropa terdekat.
Di Selandia Baru ada sekitar 30.000 Muslim, dengan kelompok terbesar adalah keturunan India (sekitar 13.000 orang), diikuti oleh orang Indian Fiji, Afghanistan dan Pakistan (masing-masing sekitar 3.000 orang) serta orang Melayu dan Indonesia (masing-masing sekitar 1000 orang).
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Adapun Muslim pertama di Selandia Baru adalah keluarga India yang menetap di Cashmere, Christchurch, pada tahun 1850-an. Dan sejak saat itu, populasi Muslim Selandia Baru terus berkembang pesat.
Jumlah masjid sebagai sentral ibadah di sana pun terus bertambah. Bahkan, ada di wilayah Pegunungan Roskill, Auckland, sebuah gereja diubah menjadi masjid.
Islamic Center pun mulai tumbuh berkembang, di antaranya, ada di Otahuhu (Auckland), North Palmerston, Porirua, dan Newtown (Wellington).
Perkembangan Islam juga dikuatkan dengan adanya para mahasiswa dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, terutama dari Singapura, Malaysia dan Indonesia, yang sedang menempuh pendidikan di Selandia Baru.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Diperkirakan, saat ini terdapat lebih dari 36 ribu Muslim di Selandia Baru. Walaupun cukup sulit untuk mendapatkan angka yang akurat karena pemerintah setempat lebih mengutamakan kategori penduduk berdasarkan etnisitas daripada agama.
Muslim Selandia Baru berasal dari 42 negara berbeda yang hidup membaur secara harmonis, damai dan penuh toleransi bersama komunitas lainnya di negeri itu.
Selandia Baru juga dikenal sebagai negara pengekspor utama daging halal, dan pengekspor domba halal terbesar di dunia. (RS2/RS1)
Sumber: Newshub dan sumber lainnya.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat