Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enam Keutamaan Umrah ke Baitullah

Ali Farkhan Tsani Editor : Arif R - 24 jam yang lalu

24 jam yang lalu

8 Views

Umrah ke Baitullah (Istimewa)

Oleh Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds Internasional

Umrah menurut bahasa artinya berkunjung, berziarah, menengok, menjenguk, atau datang.

Sedangkan umrah menurut istilah syar’i ialah “berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i, dan tahallul untuk mengharap ridha Allah.”

Umrah disebut juga haji kecil (al-hajju l-ashghar). Terlebih melaksanakan ibadah umrah pada bulan Ramadhan, nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah haji bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Baca Juga: Menjaga Masjid Al-Aqsa, Tanggung Jawab Setiap Muslim di Seluruh Dunia

Dalam kondisi memungkinkan, banyak travel yang menyiapkan paket umrah plus Ziarah ke Masjid Al-Aqsa, Palestina.

Begitu banyak di antara umat Islam yang berniat pergi umrah, hingga ada yang harus menabung bertahun-tahun untuk berangkat. Ada juga yang berangkat setelah mendapatkan warisan, uang pesangon kerja, hadiah hingga diberangkatkan orang atau instansi.

Bahkan ada yang sampai berkali-kali umrah, atau tiap tahun ia berangkat umrah, demi rasa rindunya pada Baitullah, dan berkunjung ke makam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dari berbagai jalan menuju Baitullah untuk umrah itu, landasan umrah yang paling utama tentunya adalah melaksanakannya dengan niat “lillah”, semata-mata karena Allah.

Baca Juga: Lima Kelemahan Manusia di Dalam Al-Quran

Allah menyebutkan di dalam ayat-Nya:

وَأَتِمُّواْ ٱلۡحَجَّ وَٱلۡعُمۡرَةَ لِلَّهِ‌

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadat haji dan umrah karena Allah.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 196).

Adapun keutamaan melaksanakan umrah ada beberapa keutamaan yang dapat diraih oleh mereka yang berumrah, di antaranya :

Baca Juga: Sejarah Nama Batik, Antara Abjad Arab Ba dan Titik

  1. Umrah sebagai penghapus dosa-dosa

Hal ini sebagaimana disebutkan di dalam hadits :

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya: “(Antara ibadah) umrah hingga umrah yang berikutnya sebagai penebus dosa-dosa yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada lain balasan baginya kecuali surga”. (H.R. Muttafaqun ‘Alaihi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

  1. Umrah menghilangkan kefakiran

Di dalam sebuah hadits dikatakan :

Baca Juga: Marissa Haque, Artis Berhijab, Penulis Buku dan Peduli Palestina

تَابِعُوْا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوْبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيْرُ خُبْثَ الْحَدِيْدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ

Artinya: “Jadikanlah antara ibadah haji dan umrah secara beriringan, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat pembara api membersihkan kotoran logam besi, emas, dan perak.” (H.R. At-Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu).

  1. Jama’ah umrah adalah tamu Allah

Disebutkan di dalam hadits:

الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ

Baca Juga: Polemik Nasab Ba’alawi di Media Sosial dan Dampaknya kepada Umat

Artinya: “Para jama’ah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah panggil mereka dan mereka pun memenuhi panggilan Allah. Mereka memohon kepada Allah, dan Allah pun mengabulkan (permintaan) mereka.” (H.R. Al-Bazzar dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu).

الْغَازِيْ فِيْ سَبِيَلِ اللهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ

Artinya: “Seorang yang bertempur di jalan agama Allah, seorang yang berhaji, dan seorang yang berumrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka dan mereka pun memenuhi panggilan-Nya, Mereka berdoa kepada Allah, dan Allah pun mengabulkan (permintaan) mereka.” (H.R. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma).

  1. Umrah Termasuk Perjalanan yang sangat dianjurkan

Di dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: Mengambil Ibrah dari Kisah Nabi Nuh ‘Alaihissalam (Bagian IV)

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

Artinya : “Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.  (H.R. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah dan Abu Daud dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

  1. Umrah termasuk jihad

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

هَلْ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ ؟ قَالَ : نَعَمْ، عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيْهِ، الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ

Baca Juga: Komunisme Bertentangan dengan Fitrah Manusia

Artinya: “Apakah ada kewajiban berjihad atas kaum wanita? Beliau menjawab: ‘Benar, wajib atas kaum wanita jihad tanpa ada perang padanya, yaitu haji dan umrah. (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha).

جِهَادُ الْكَبِيْرِ وَالضَّعِيْفِ وَالْمَرْأَةِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ

Artinya: “Jihad bagi orang yang telah tua atau lemah dan kaum wanita adalah haji dan umrah.” (H.R. An-Nasa’i dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

  1. Umrah Ramadhan senilai dengan haji bersama Nabi

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: Komunisme, Ancaman bagi Peradaban

عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً – أَوْ حَجَّةً مَعِي

Artinya: “Umrah pada bulan Ramadhan (pahalanya) senilai dengan satu haji atau satu haji bersamaku.” (H.R. Muttafaqun ‘Alaihi dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma).

Demikianlah keutamaan ibadah umrah ke Baitullah. Semoga kita dapat pergi umrah ke Baitullah, dan dapat memperoleh keutamaan-keutamaan tersebut. Aamiin.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mengapa Komunisme Dilarang di Indonesia?

Rekomendasi untuk Anda