Di era modern ini, menjadi Muslimah yang kuat bukanlah hal yang mudah. Teknologi, informasi, dan budaya terus berubah dengan cepat, sering kali bertentangan dengan ajaran Islam. Muslimah harus menghadapi berbagai tantangan, baik untuk menjaga identitas, memperkuat iman, maupun tetap berperan positif dalam masyarakat. Tantangan ini bisa datang dari luar, seperti tekanan sosial, maupun dari dalam diri, seperti kemalasan dan keraguan.
Menjadi Muslimah tangguh berarti memiliki keteguhan iman, kebijaksanaan, dan kemampuan menyesuaikan diri tanpa mengabaikan prinsip Islam. Muslimah yang kuat mampu menjaga akhlak dan keyakinannya di tengah berbagai situasi, baik dalam urusan pribadi maupun sosial. Kesabaran, keikhlasan, dan pengorbanan diperlukan dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk pengaruh media dan budaya yang tidak sesuai dengan Islam.
Di era modern ini, muslimah menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai Islam. Namun, dengan kekuatan iman dan keteguhan hati, seorang muslimah dapat menjadi pribadi yang tangguh. Berikut enam kiat penting disertai dalil-dalil yang shahih bagi muslimah untuk menjadi tangguh meski di tengah era modern.
Pertama, Memperkuat Iman
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Penutup: Hijab Simbol Keindahan, Martabat dan Spiritualitas Muslimah
Langkah pertama untuk menjadi muslimah tangguh adalah dengan memperkuat iman. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ الصَّـٰدِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 15).
Menurut Imam Ibn Katsir, QS. Al-Hujurat ayat 15 menegaskan bahwa orang-orang yang benar-benar beriman adalah mereka yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa ragu-ragu, dan membuktikan iman tersebut melalui jihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka. Mereka itulah yang disebut sebagai orang-orang yang jujur dalam keimanan mereka, karena tidak hanya mengaku beriman dengan lisan, tetapi juga membuktikannya dengan tindakan dan pengorbanan yang nyata.
Kedua, Menuntut Ilmu
Baca Juga: Peran Muslimah dalam Melahirkan Generasi Qurani
Menuntut ilmu bagi seorang muslimah merupakan kewajiban yang sangat penting karena ilmu adalah dasar dari segala amal dan ibadah. Islam tidak membedakan antara pria dan wanita dalam hal kewajiban menuntut ilmu, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Albani).
Dengan memiliki ilmu, seorang muslimah akan mampu memahami agamanya dengan benar, menjalankan perannya sebagai hamba Allah dengan baik, serta mendidik generasi penerus yang shaleh dan berakhlak mulia. Pengetahuan juga memberi seorang muslimah kekuatan untuk berperan aktif dalam masyarakat, memberi manfaat, dan memperjuangkan kebaikan sesuai dengan ajaran Islam.
Selain itu, dengan ilmu, seorang muslimah bisa membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebagai ibu dan pendidik utama dalam keluarga, ilmu yang dimiliki oleh seorang wanita akan menentukan kualitas pendidikan anak-anaknya, yang kelak akan menjadi pemimpin masa depan. Maka, penting bagi muslimah untuk terus meningkatkan kapasitas intelektual dan spiritualnya, sehingga mampu menjalankan peran-perannya dengan sebaik-baiknya, baik dalam lingkup keluarga maupun dalam masyarakat luas.
Baca Juga: Peran Muslimah dalam Membela Al Aqsa Melalui Pendidikan
Ketiga, Berpegang Teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah
Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah sangat penting bagi seorang muslimah karena kedua sumber ini menjadi pedoman utama dalam menjalani kehidupan. Al-Qur’an memberikan ajaran tentang akhlak, ibadah, dan tata cara berinteraksi dengan sesama, sedangkan Sunnah menjelaskan cara praktis dalam menerapkan ajaran tersebut. Dengan mengikuti petunjuk ini, seorang muslimah dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam, menjaga diri dari perilaku yang tidak baik, serta menjadi teladan yang baik bagi keluarga dan masyarakat.
Allah Ta’ala berfirman dalam Qur’an surat Al-A’raf ayat 170, “Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
Dalam sebuah hadits riwayat Malik, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Aku tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik)
Baca Juga: Berjilbab di Era Media Sosial, Antara Tren dan Ketaatan
Allah Ta’ala juga berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 59, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Allah Ta’ala juga berfirman dalam surat Ali Imran ayat 103 yang artinya, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali ‘Imran: 103)
Keempat, Menjaga Akhlak dan Etika
Menjaga akhlak dan etika adalah kewajiban setiap muslimah yang mencerminkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Akhlak yang baik tidak hanya meningkatkan kualitas diri, tetapi juga menunjukkan ajaran Islam yang membawa kebaikan bagi seluruh umat. Dengan berakhlak mulia, seorang muslimah dapat menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat, serta membantu menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih.
Baca Juga: Muslimah Cerdas, Merajut Waktu, Mengukir Karya
Lebih jauh, menjaga akhlak adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Akhlak yang baik juga melindungi dari pengaruh negatif di era modern, sehingga muslimah tetap konsisten dalam menjalankan ajaran agama. Dengan menjaga akhlak, seorang muslimah tidak hanya meraih kebahagiaan di dunia melalui hubungan baik dengan orang lain, tetapi juga mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.
Beberapa dalil yang mendukung pentingnya menjaga akhlak bagi muslimah adalah:
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, saling membantu. Mereka menyuruh yang baik, mencegah yang buruk, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan mendapat rahmat dari Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: Bidadari Dunia, Muslimah yang Diberkahi
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata, “Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan pada hari kiamat selain akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Kelima, Bersabar dalam Menghadapi Ujian
Setiap Muslimah pasti menghadapi ujian dalam hidupnya, baik dari keluarga maupun pekerjaan. Kesabaran sangat penting untuk mengelola emosi dan tetap tenang saat menghadapi kesulitan. Dengan bersabar dan berdoa, seorang Muslimah akan menemukan kekuatan dan yakin bahwa setiap ujian membawa kebaikan yang lebih besar.
Ujian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dalam menghadapi kesulitan, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat membantu, sehingga kita tidak merasa sendirian.
Baca Juga: Lima Kiat Menjadi Muslimah Penuh Syukur
Dengan memperkuat iman dan terus berdoa, setiap Muslimah bisa menemukan jalan keluar dari setiap masalah. Ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita, dan setiap kesulitan akan digantikan dengan kemudahan.
Kehidupan tidak lepas dari ujian, dan muslimah tangguh harus bersabar dalam menghadapinya. Allah Ta’ala berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
Keenam, Aktif dalam Dakwah dan Kebaikan
Aktif dalam dakwah dan kebaikan sangat penting bagi setiap Muslim untuk menyebarkan pesan Islam. Dengan berdakwah, kita bisa membantu orang lain memahami ajaran agama dan melakukan kebaikan, sekecil apa pun, yang dapat menginspirasi orang lain.
Baca Juga: Muslimah dan Dakwah Digital
Mengikuti kegiatan sosial, seperti membantu orang yang membutuhkan atau mengorganisir acara keagamaan, juga merupakan bagian dari dakwah. Dengan berkontribusi pada kebaikan, kita memperkuat komunitas dan meningkatkan iman kita. Setiap usaha untuk berbuat baik adalah ibadah yang mendatangkan pahala dari Allah.
Muslimah tangguh tidak hanya memperbaiki diri sendiri, tetapi juga mengajak orang lain kepada kebaikan. Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104)
Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas dan berpegang teguh pada ajaran Islam, seorang muslimah dapat menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada seluruh muslimah di dunia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimah Produktif, Kunci Sukses Dunia dan Akhirat