Gaza, MINA – Sedikitnya enam orang meninggal setelah tertular virus H1N1 di Jalur Gaza yang diblokade, menurut seorang pejabat Palestina.
Juru bicara untuk pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, Salama Maarouf, mengatakan kepada Anadolu Agency dikutip MINA, Jumat (9/11), bahwa Kementerian Kesehatan Gaza mencatat adanya 12 kasus H1N1 dan, enam di antaranya meninggal dunia.
Menurut Maarouf, sektor kesehatan Gaza tidak memiliki obat yang diperlukan untuk menangani virus tersebut, karena blokade wilayah pantai yang telah berlangsung selama satu dekade.
Kementerian Kesehatan mengatakan telah mencatat beberapa kasus influenza yang diakibatkan oleh berbagai jenis virus, yang menyebabkan wabah influenza musiman dan sejumlah kematian.
Baca Juga: Satu Tentara Zionis Tewas oleh Sniper Di Gaza
Sejak 2007, Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan dan telah merampas kebutuhan pokok dari sekitar dua juta penduduknya, termasuk obat-obatan dan perlengkapan medis.
Virus influenza A H1N1 merupakan virus influenza A yang umumnya menyebabkan flu kepada manusia pada tahun 2009, dan virus ini erat kaitannya dengan penyebaran virus Flu Spanyol pada tahun 1918.
Virus ini merupakan orthomiksovirus yang mengandung glikoprotein hemaglutinin dan neuraminidase. Oleh sebab itu, kandungan tersebut dideskripsikan sebagai H1N1, H1N2, dan seterusnya, tergantung pada jenis antigen H atau N yang dinyatakan dengan sinergi metabolisme.
Hemaglutinin menyebabkan sel darah merah menggumpal dan mengikat virus itu dengan sel yang terinfeksi. Neuraminidase merupakan salah satu jenis enzim glikosida hidrolase yang membantu pemindahan partikel virus melalui sel yang terinfeksi dan membantunya dalam proses perkembangan dari sel inang.
Baca Juga: Satu Tentara Israel Tewas di Lebanon, Sinagog di Haifa Terkena Roket Hezbollah
Beberapa efek dari H1N1 adalah flu pada manusia dan menyebabkan penyakit yang mirip dengan influenza dan influenza musiman. Efek H1N1 menyebakan persentase kecil dari semua infeksi flu pada manusia pada tahun 2004–2005. Efek lainnya terjadi pada babi (flu babi) dan pada burung (flu burung). (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: Mayoritas Warga Israel Lebih Memilih Perang di Gaza Segera Berakhir