DKiev, 12 Shafar 1435H/6 Desember 2014M (MINA) – Bentrokan terbaru antara tentara Ukraina dan pasukan pro-Rusia telah memakan korban jiwa di pihak Ukraina sehingga sekitar enam orang tentara tewas.
“Pada hari terakhir, kami kehilangan enam tentara dan 13 lainnya terluka,” kata Andriy Lysenko, juru bicara Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina. Demikian MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu .
Ukraina timur terus bergejolak meskipun sudah ada kesepakatan damai Ukraina – Rusia untuk mengadakan gencata senjata guna menghentikan pertempuran, di bawah syarat-syarat gencatan senjata yang dimediasi Kremlin.
Para wakil dari Kiev, Moskow, telah memproklamirkan diri Donetsk dan Lugansk republik menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 5 September di Belarusia, Minsk.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur dengan penduduk berbahasa Rusia dan bersikap pro Rudia. Daerah-daerah itu telah menjadi ajang bentrokan berdarah antara demonstran pro-Rusia dan tentara Ukraina sejak operasi militer Kiev dimulai pada pertengahan April dalam usaha menghancurkan aksi protes kepada Ukraina dan mendukung Rusia tersebut.
Aksi kekerasan semakin meningkat pada bulan Mei setelah dua daerah bergejolak itu mengadakan referendum lokal yang hasilnya sangat mendukung melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia.
Menurut laporan, sekitar 4.300 orang telah tewas dalam delapan bulan konflik di Ukraina bagian timur itu. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi