Homs, 22 Sya’ban 1435/20 Juni 2014 (MINA) – Sedikitnya enam orang tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan bom mobil di kota barat Homs.
Sebuah laporan televisi Suriah mengatakan, korban penyerangan di Homs korbannya termasuk perempuan dan anak-anak, seperti dilaporkan Press Tv diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Ledakan bom di Homs menargetkan Alawit di distrik Akrameh. Penduduk kabupaten dilaporkan para pendukung pemerintah Suriah. Ini adalah serangan semacam kedua di kota dalam seminggu terakhir
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan, empat orang tewas dalam serangan itu.
Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion
Tidak ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan itu, tapi pemboman serupa di Homs dilakukan oleh militan Takfiri didukung pihak asing untuk berperang melawan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pada 12 Juni, tujuh orang Suriah tewas dan 55 lainnya terluka setelah bom mobil meledak di distrik Wadi Dahab.
Kota Homs telah dibersihkan dari militan oleh tentara Suriah, namun ledakan bom mobil sering terjadi di kota itu.
Pada 12 Mei, kelompok Takfiri yang dimediasi pihak asing meninggalkan kota itu, sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai antara pemerintah Damaskus dan militan pada 4 Mei.
Baca Juga: Freedom Flotilla, Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Perairan Internasional
Keluarnya militan dari kota Homs adalah bagian dari kesepakatan yang dimediasi oleh Iran, Rusia dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Kesepakatan itu juga membawa hampir semua kabupaten utama kota di bawah kendali pasukan pemerintah.
Kesepakatan tersebut datang bagian dari upaya pemerintah untuk memfasilitasi akses kepada orang-orang yang terjebak di daerah konflik.
Suriah telah dicengkeram oleh kekerasan mematikan sejak Maret 2011. Lebih dari 160.000 orang telah dilaporkan tewas dan jutaan mengungsi karena kekerasan dipicu oleh militan asing yang didukung.
Baca Juga: Israel Serang Dekat Istana Presiden Suriah
Menurut laporan, kekuatan Barat dan sekutu regional mereka – terutama Qatar, Arab Saudi dan Turki – yang mendukung militan yang beroperasi di dalam wilayah Suriah. (T/P012/E02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua DPR Lebanon Adukan Pelanggaran Israel kepada Jenderal AS