Jakarta, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Merujuk pada Nawacita Kabinet Kerja Presiden, Joko Widodo dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan rencana kerja pemerintah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) rancang enam program prioritas pendidikan dan kebudayaan tahun 2016.
“Program prioritas pertama yang menjadi perhatian adalah penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI, di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kemendikbud yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Baswedan mengatakan, penguatan pelaku pendidikan, dengan melakukan pemberdayaan melalui peningkatan kompetensi, kinerja, dan apresiasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan.
Selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan melakukan kemitraan dan penguatan peran orang tua, dan pelibatan masyarakat dalam aktivitas pendidikan dan kebudayaan.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
“Pelibatan publik ini sesuai dengan pesan pendiri bangsa kita adalah gotong royong. Pelibatan publik ini kita kerjakan sebagai ikhtiar gotong royong dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Ini sudah mulai dilakukan di beberapa aktivitas di Kemendikbud, dan alhamdullilah mendapatkan respon yang positif di masyarakat,” tutur Baswedan.
Program prioritas kedua adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Pada program prioritas ini hal yang akan dilakukan sebagai wujud terhadap peningkatan akses adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Dengan tersedianya akses tersebut, kata Mendikbud, kualitas pendidikan pun harus ditingkatkan dengan penyempurnaan kurikulum dan sistem penilaian pendidikan.
“Program yang sudah diluncurkan untuk mendukung anak-anak kita yang kurang mampu sebagai wujud meningkatkan akses pendidikan adalah pelaksanaan Program Indonesia Pintar. Ini juga menjadi fokus dalam program pendidikan tahun 2016,” ujarnya.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Program prioritas pendidikan dan kebudayaan ketiga adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Program ini akan diwujudkan dengan penyediaan guru garis depan, peningkatan kompetensi, peningkatan kinerja, pemberian tunjangan atau insentif bagi guru non-PNS, dan peningkatan kualifikasi pendidikan.
Selanjutnya, pada program prioritas pendidikan dan kebudayaan keempat, Kemendikbud akan melakukan peningkatan dan penguatan pelestarian dan diplomasi budaya.
Wujud menjalankan program prioritas tersebut, Mendikbud mengatakan, hal yang akan dilakukan adalah melakukan perlindungan dengan penetapan dan revitalisasi warisan budaya, pengembangan budaya dengan melakukan penelitian, pelatihan, pembangunan, dan modernisasi.
“Setelah hal tersebut dapat diwujudkan, program yang dapat dijalankan selanjutnya adalah pemanfaatan dengan melakukan promosi budaya baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” tutur Baswedan.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
Program prioritas kelima, Mendikbud menuturkan, adalah peningkatan dan penguatan pengembangan, pembinaan dan perlindungan bahasa melalui pengembangan kosakata, penyebarluasan Bahasa Indonesia di luar negeri.
“Dukungan program prioritas tersebut adalah literasi sekolah dan pembentukan laboratorium Kebinekaan bahasa dalam rangka penumbuhan budi pekerti,” katanya.
“Program prioritas keenam dan menjadi sasaran utama Kemendikbud dalam melakukan gerakan pendidikan dan kebudayaan adalah penguatan tata kelola dan pelibatan publik,” ujar Baswedan. (T/P006/R05)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa