Enam Ribu Warga Palestina Ikuti Gerakan Maraton Nasional

Betlehem, 3 Rajab 1438/ 1 April 2017 (MINA) – Sedikitnya enam ribu warga Palestina dan pengunjung ikut berpartisipasi dalam Gerakan Maraton Palestina (Hak Gerakan Maraton Palestina) yang ke-5 di Betlehem, kota selatan di Tepi Barat yang diduduki, Jumat (31/3).

Pelari maraton berangkat dari Gereja Nativity di Manger Square, Betlehem. Jarak maraton yang ditempuh sekitar 42,195 kilometer.

Menandai dimulainya maraton, Kepala Komite Olimpiade Gerakan Maraton Palestina Jibril Al-Rajoub menembakkan tembakkan ke udara.

Gubernur Bethlehem Jibrin Al-Bakri mengatakan, pesan yang paling penting dari maraton ini adalah wujud gerakan untuk menekankan realitas warga Palestina yang sangat dibatasi, pencurian tanah dan pembangunan tembok pemisah yang rasis oleh pemerintah Israel dalam melanggar perjanjian hak asasi manusia.

Al-Bakri juga menambahkan, maraton ini mengirimkan pesan kemanusiaan dan sosial, seperti membuka ruang untuk memperkuat status sosial, termasuk hak-hak penyandang cacat.

Sebanyak 500 orang penyandang cacat mengikuti acara tersebut.

Penduduk Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur (Al-Quds) dan Jalur Gaza menghadapi sejumlah pembatasan gerakan setiap hari.

Di Tepi Barat, warga Palestina tidak hanya menghadapi pembatasan, tetapi juga di dalam wilayah Palestina itu sendiri, dalam bentuk pos pemeriksaan militer, tembok pemisah Israel, dan jalan khusus hanya untuk pemukim Israel.

Hambatan ini sering merenggut hak warga Palestina dengan melalui tanah miliknya, mencegah banyak warga Palestina bisa mengakses lahan pertaniannya yang akhirnya menghancurkan mata pencaharian ekonomi mereka.

Palestina di Jalur Gaza telah mengalami blokade sejak 2007, ketika Hamas terpilih sebagai penguasa de-facto di Gaza.

Selama blokade Israel dalam satu dekade, kini sebanyak dua juta warga Palestina di Jalur Gaza jatuh dalam kemiskinan yang ekstrem dan mengalami tingkat pengangguran tertinggi di dunia.

Infrastruktur Gaza belum pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh tiga serangan Israel selama enam tahun terakhir. Rekonstruksi berjalan sangat lambat dan kadang-kadang stagnan.

Pemimpin PBB memperingatkan bahwa Gaza hanya bisa “dihuni” oleh manusia sampai pada tahun 2020. (T/R12/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Admin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.