Ramallah, MINA – Seorang pemimpin terkemuka Gerakan Fatah mengkritik pengabaian Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat atas permintaan kepemimpinan Palestina, guna membahas keputusan Uni Emirat Arab (UEA) menormalisasi hubungan dengan Israel.
Sekretaris Jenderal Liga Negara-Negara Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan, pada Sabtu (22/8) bahwa Liga Arab akan mengadakan pertemuan reguler pada 9 September di tingkat menteri, demikian MEMO melaporkan, Senin (24/8).
Pada 13 Agustus lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan Israel yang ditengahi oleh Washington.
Abu Dhabi mengatakan, kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Namun, para penentang percaya upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Netanyahu menegaskan kembali pada pekan lalu bahwa aneksasi tidak akan dibatalkan, tetapi hanya ditunda.
Pemerintah Palestina telah menarik duta besarnya di UEA sebagai protes atas kesepakatan negara tersebut untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Juru bicara resmi presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan kesepakatan itu adalah “pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa, dan perjuangan Palestina.” (T/Hju/P2)
Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)