Tunis, 4 Muharram 1437/17 Oktober 2015 (MINA) – Pemimpin Partai Ennahda (Ennahda Movement) Tunisia Syaikh Rashid Ghannouchi mengatakan perkembangan krisis keamanan baru-baru ini di Al-Quds merupakan Intifadhah III yang dipicu oleh tindakan sewenang-wenang Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan Quds Press seperti dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (16/10), Ghannouchi mengatakan, “Orang-orang Palestina mencoba menujukkan suara mereka kepada dunia dan mengekspos kejahatan Israel yang brutal terhadap mereka.”
“Intifadhah adalah seruan pembangkit bagi kaum muda bangsa dan dunia untuk menyelamatkan Palestina dari agresi Israel,” tegasnya.
Ghannouchi mengatakan dunia harus keluar dari kebisuannya dan menindak Israel. Ia menyerukan kepada rakyat di penjuru dunia untuk bergerak dan menekan pemerintah mereka karena ada kesempatan bersejarah untuk mendukung perlawanan dan hak-hak bangsa Palestina dan membebaskan Al-Quds.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Israel tertekan karena kepemimpinan mereka yang sombong, dan karena itu ada kesempatan untuk mendukung Palestina, mengakahiri pendudukan Israel atas Al-Quds dan Gaza dan menyiapkan kondisi untuk membangun sebuah negara Palestina,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (13/10), pemerintah Tunisia mengecam eskalasi berbahaya Israel terhadap rakyat Palestina, menyebutnya sebangai pelanggaran terang-terangan terhadap konvensi kemanusiaan internasional dan hak-hak rakyat Palestina yang paling dasar.
Sementara mengekspresikan keprihatinan mendalam tentang kebrutalan Israel, Tunisia menyerukan penghentian segera serangan berulang tentara ‘Negeri Yahudi’ di Masjid Al-Aqsha.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri, Tunisia menyerukan masyarakat internasional untuk memaksa pemerintah Israel untuk menghentikan serangan-serangan terhadap rakyat Palestina dan di tempat-tempat suci umat Islam dan Kristen di Al-Quds Al-Sharif.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Negara Afrika Utara itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memaksa Israel untuk kembali ke meja perundingan, mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk meredakan ketegangan dan menghentikan eskalasi. (T/P022/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant