Istanbul, 12 Rabiul Awwal 1437/12 Desember 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ahad (12/12), bersumpah akan memerangi teror sampai akhir atas serangan kembar baru-baru ini yang meledakkan Istanbul hingga menewaskan 38 orang, sebagian besar polisi.
Pertumpahan darah yang berlangsung pada Sabtu malam (10/12), melihat sebuah bom mobil meledak di luar stadion sepakbola Vodafone Besiktas, Turki, dan setelah dua jam kemudian, seorang menyerang sekelompok polisi lalu meledakkan dirinya di taman terdekat hingga menewaskan 30 polisi, tujuh warga sipil, satu orang tidak jelas identitasnya, dan sekitar 166 orang terluka dalam ledakan.
Dalam menaggapi insiden tersebut Erdogan mengatakan, Ankara bersumpah akan melawan terorisme dengan tepat sampai akhir, demikian Arab News yang dikutip MINA.
“Mereka harus tahu bahwa mereka tidak akan lolos … Mereka harus membayar harga yang lebih berat,” ujar Erdogan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Erdogan juga memimpin pertemuan darurat para menteri Kabinet di Istanbul untuk membahas situasi terserbut.
Sementara, Kurdistan Freedom Falcons (TAK) yang dipandang sebagai cabang radikal Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengklaim serangan itu.
“Sebuah tim balas dendam dari TAK melakukan serangan kembar di luar stadion sepakbola Vodafone dan taman Macka sekitar pukul 22:30 waktu setempat,” kata pernyataan yang dimuat di situs TAK.
“Orang-orang Turki bukan target langsung TAK,” katanya, dengan menuduh pemerintah fasisme terhadap rakyat Kurdi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kelompok ini mengklaim tiga serangan besar di Turki tahun ini: dua serangan di Ankara pada 17 Februari yang menewaskan 28 orang, dan 13 Maret yang menewaskan 34 jiwa, serta bom mobil di Istanbul pada 7 Juni merenggut 11 korban.
Para pejabat Turki sebelumnya mengatakan temuan awal menunjukkan kepada PKK yang sudah melakukan kampanye berdarah terhadap negara Turki sejak tahun 1984.(T/M013/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza