Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa aktivitas Turki di Laut Aegean dan Mediterania Timur didasarkan pada pencarian hak dan keadilan.
Berbicara pada upacara peluncuran tahun peradilan 2020-2021 di Kompleks Kepresidenan pada Selasa (1/9), Erdogan mengatakan, beberapa negara telah berusaha untuk membatasi Turki di pantainya. Ia menyebutnya sebagai “ketidakadilan yang mencolok.”
Erdogan mengatakan, semua negara tetangga di kawasan itu memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan dari sumber daya, demikian dikutip dari TRT World.
Turki mendukung negosiasi untuk pembagian sumber daya yang adil di Mediterania Timur, kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada Selasa.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Aljazair Sabri Boukadoum di ibu kota Ankara, Cavusoglu mengatakan, jika persenjataan di pulau Meis (Kastellorizo) melebihi batas yang ditentukan oleh perjanjian, Yunani akan kalah.
Pada bulan Juli, setelah Pemerintah Athena keberatan dengan survei seismik Ankara di daerah selatan pulau Meis, upaya diplomatik Jerman membantu meredakan ketegangan antara Turki dan Yunani.
Namun, langkah kontroversial Yunani untuk menandatangani perjanjian pembatasan maritim dengan Mesir, yang menurut Turki melanggar landas kontinen dan hak maritimnya, semakin memicu ketegangan antara kedua negara tetangga.
Pemerintah Ankara menuduh Yunani menjalankan kebijakan maksimalis di Mediterania Timur dan menggarisbawahi bahwa klaim maritim Yunani melanggar hak kedaulatan Turki. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)