Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN BERENCANA BANGUN MASJID DI KUBA

Rendi Setiawan - Selasa, 18 November 2014 - 10:08 WIB

Selasa, 18 November 2014 - 10:08 WIB

868 Views

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara pada upacara penutupan pertama dihadapan pemimpin puncak Muslim Amerika Latin di Istanbul pada 15 November (Foto: Hurriyet Daily News)
Presiden <a href=

Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara pada upacara penutupan pertama dihadapan pemimpin puncak Muslim Amerika Latin di Istanbul pada 15 November (Foto: Hurriyet Daily News)" width="300" height="201" /> Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara pada upacara penutupan pertama dihadapan pemimpin puncak Muslim Amerika Latin di Istanbul pada 15 November (Foto: Hurriyet Daily News)

Istanbul, 25 Muharram 1436 H/18 November 2014 M (MINA) – Sebuah asosiasi persahabatan internasional (international friendship association) di Turki menyambut positif rencana Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk membangun sebuah masjid di Kuba.

Sebelumnya, Erdogan berjanji membangun kembali masjid tersebut jika pihak berwenang Kuba memberikan izin kepada Turki.

Menurut Erdogan, para pelaut muslim telah terlebih dahulu menemukan benua itu ketimbang Cristopher Columbus. Daily News melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (18/11).

“Para pelaut Muslim telah tiba di pantai Amerika pada 1178 silam. Dalam buku hariannya, Christopher Columbus menyebutkan, melihat ada sebuah masjid di atas sebuah gunung di Kuba,” kata Erdogan, berbicara pada upacara penutupan pertama dihadapan pemimpin puncak Muslim Amerika Latin di Istanbul pada 15 November.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Namun, dalam pernyataannya, Asosiasi Persahabatan Kuba, Jose Marti menyatakan bahwa Negara Kuba menjamin kehidupan masyarakat muslim tanpa harus diintervensi pihak manapun.

“Negara Kuba menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat Muslim dalam lingkup perencanaan holistik. Proses ini tidak dapat dipengaruhi keputusan atau keinginan dari perwakilan negara asing.” kata Marti dalam sebuah pernyataan pada 16 November lalu.

Selain itu, Marti juga menyebutkan berkas dari Konstitusi Kuba yang menekankan sifat sekuler.

“Mengingat proses pengambilan keputusan di Kuba, kami tidak berpikir bahwa keputusan untuk membangun sebuah masjid di bukit Kuba akan dibuat,” kata Marti yang membacakan pernyataan itu.(T/P011/R03)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Internasional
Khadijah
Asia