Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan dan Netanyahu Terlibat Perang Kata-kata

Syauqi S - Senin, 2 April 2018 - 12:46 WIB

Senin, 2 April 2018 - 12:46 WIB

124 Views ㅤ

(gazete manifesto)

(gazete manifesto)

Ankara, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlibat perang kata-kata tajam terkait bentrokan mematikan di perbatasan Gaza, Palestina.

Sebanyak 16 warga Palestina tewas Jumat lalu setelah tentara Israel menembaki beberapa demonstran dengan peluru sungguhan, satu petani ditembak tank di lahannya Jumat pagi.

Presiden Erdogan menuduh Netanyahu sebagai seorang “teroris” pada Ahad (1/4), BBC melaporkan.

Kecaman Erdogan datang setelah Netanyahu menolak “pelajaran moral” Ankara dan menuduh Turki mengebom tanpa pandang bulu warga sipil dalam operasinya di luar negeri.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Tentara paling bermoral di dunia tidak akan diberi kuliah tentang moralitas oleh seseorang yang selama bertahun-tahun telah mengebom penduduk sipil tanpa pandang bulu,” kata pemimpin Israel itu di Twitter.

“Rupanya ini cara mereka menandai 1 April di Ankara,” tambahnya, mengacu pada April Mop.

Netanyahu sebelumnya menyebut Erdogan seseorang yang “mengebom warga desa Kurdi”, untuk mengacu pada operasi militer Turki di daerah Afrin, Suriah.

Adapun Erdogan sebelumnya menyebut respons Israel terhadap demonstran sebagai “serangan tidak manusiawi”.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Hei Netanyahu! Anda penjajah. Dan sebagai seorang penjajah yang ada di tanah itu. Pada saat yang sama, kamu adalah seorang teroris,” kata Erdogan dalam sebuah pidato televisi, Ahad.

Perang kata-kata yang meningkat terjadi di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap respons militer Israel terhadap demonstran Palestina.

Bentrokan pecah setelah ribuan warga Palestina berbaris ke perbatasan pada awal protes enam enam pekan, yang dijuluki the Great March of Return.

Palestina menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam tanggapan mereka. Presiden Mahmoud Abbas mengatakan Israel menanggung “tanggung jawab penuh” atas pertumpahan darah itu.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Dengan 16 korban jiwa, insiden Jumat menjadi hari paling mematikan dalam konflik Israel-Palestina sejak perang Gaza 2014. PBB mengatakan ratusan lainnya terluka. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda