Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Desak PBB Intervensi Krisis Rohingya

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 31 Agustus 2017 - 04:53 WIB

Kamis, 31 Agustus 2017 - 04:53 WIB

3007 Views

Muslim Rohingya, Myanmar (Dok Arakan Times)

Muslim Rohingya, Myanmar (Dok Arakan Times)

 

Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak PBB untuk melakukan tindakan intervensi dan gerakan masyarakat internasional untuk mengintensifkan penyelesaian krisis kemanusiaan di Rohingya, Myanmar.

Presiden Erdoğan mengatakan hal itu kepada Sekjen PBB Antonio Guterres pada Rabu (30/8) melalui saluran panggilan telepon, Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.

“Krisis kemanusiaan di Myanmar yang melibatkan warga Rohingya harus diakhiri,” ujarnya seperti disebutkan sumber kepresidenan.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Erdogan menambahkan, mekanisme harus digunakan untuk menekan pemerintah Myanmar, dan Turki juga siap melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Ia menegaskan, tidak dapat menerima pasukan keamanan Myanmar bertindak menyerang warga Muslim Rohingya yang tak berdosa dan dengan menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap warga sipil dalam serangan 25 Agustus di negara bagian Rakhine utara.

Erdogan mencatat bahwa Turki berhubungan baik dengan organisasi internasional seperti Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) atau Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di samping AS dan negara-negara di kawasan ini seperti Bangladesh, Malaysia dan Thailand, dan Indonesia.

Sekjen PBB Guterres mengucapkan terima kasih kepada Erdogan karena kepekaannya terhadap masalah ini dan menjeaswab berbagai upaya yang dilakukannya untuk mengakhiri krisis kemanusiaan.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Keduanya juga setuju untuk tetap memperhatikan upaya untuk menghasilkan solusi atas krisis tersebut.

Sumber Daily Sabah menyebutkan, dalam sepekan terakhir sekitar 3.000 Muslim Rohingya terbunuh dalam kekerasan tersebut. Sementara sekitar 18.000 orang lainnya telah melarikan diri dari penganiayaan menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Internasional