
Muslim Rohingya, Myanmar (Dok Arakan Times)
Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak PBB untuk melakukan tindakan intervensi dan gerakan masyarakat internasional untuk mengintensifkan penyelesaian krisis kemanusiaan di Rohingya, Myanmar.
Presiden Erdoğan mengatakan hal itu kepada Sekjen PBB Antonio Guterres pada Rabu (30/8) melalui saluran panggilan telepon, Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.
“Krisis kemanusiaan di Myanmar yang melibatkan warga Rohingya harus diakhiri,” ujarnya seperti disebutkan sumber kepresidenan.
Baca Juga: Ekonom AS Peringatkan Bahaya Proteksionisme dalam Perdagangan Global
Erdogan menambahkan, mekanisme harus digunakan untuk menekan pemerintah Myanmar, dan Turki juga siap melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Ia menegaskan, tidak dapat menerima pasukan keamanan Myanmar bertindak menyerang warga Muslim Rohingya yang tak berdosa dan dengan menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap warga sipil dalam serangan 25 Agustus di negara bagian Rakhine utara.
Erdogan mencatat bahwa Turki berhubungan baik dengan organisasi internasional seperti Kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) atau Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di samping AS dan negara-negara di kawasan ini seperti Bangladesh, Malaysia dan Thailand, dan Indonesia.
Sekjen PBB Guterres mengucapkan terima kasih kepada Erdogan karena kepekaannya terhadap masalah ini dan menjeaswab berbagai upaya yang dilakukannya untuk mengakhiri krisis kemanusiaan.
Baca Juga: Trump Tuai Kritik Tajam Usai Unggah Gambar AI Kenakan Kostum Paus
Keduanya juga setuju untuk tetap memperhatikan upaya untuk menghasilkan solusi atas krisis tersebut.
Sumber Daily Sabah menyebutkan, dalam sepekan terakhir sekitar 3.000 Muslim Rohingya terbunuh dalam kekerasan tersebut. Sementara sekitar 18.000 orang lainnya telah melarikan diri dari penganiayaan menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Solidaritas untuk Palestina, Band Irlandia Kneecap Keluar dari Agensi AS