Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN DESAK PEMBERI PINJAMAN DUKUNG BANK ISLAM

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 31 Mei 2015 - 03:42 WIB

Ahad, 31 Mei 2015 - 03:42 WIB

611 Views

erdogan-bank-ziraat-trtworld.jpg">erdogan-bank-ziraat-trtworld.jpg" alt="erdogan bank ziraat trtworld" width="321" height="200" />Istanbul, 13 Sya’ban 1436 /31 Mei, 2015 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak peluncuran bisnis Bank Islam Ziraat di negaranya harus dapat membantu dalam menarik dana baru ke Turki dan mendesak pemberi pinjaman negara lain untuk membantu tiga perbankan Islam dari pasar dunia hingga 2023.

Media setempat BGN News melaporkan, keuangan Islam menurut Erdogan, dianggap masih lambat berkembang di negaranya, karena memang sebelumnya bersifat sekuler.

Namun, hal itu mulai berubah sejak 2012, ketika pemerintah mengeluarkan 21,7 milyar obligasi syariah pertama dan mulai bergerak seiring dengan disahkannya peraturan untuk memungkinkan penggunaan yang lebih luas dari kontrak keuangan Islam.

“Ziraat kami minta untuk mendirikan asuransi Islam dan menyerukan kreditur negara lain untuk segera membuka layanan divisi perbankan syariah,” ujar Presiden Erdogan, pada peluncuran Bank Islam Ziraat di Istanbul, Jumat kemarin (29/5)

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Erdogan juga menyerukan agar para pemberi pinjaman harus segera menggunakan perbankan syariah, dan pelaku usaha harus meningkatkan pangsa perbankan syariah mencapai minimal 15-20 persen pada 2023 dari 5 persen saat ini.

Huseyin Aydınmanager, Direktu Bank Islam Ziraat dalam sambutannya mengatakan, lembaganya merupakan bank Islam terbesar di negaranya yang dikelola dengan modal awal sebesar 300 juta dolar AS (sekitar Rp3,96 triliun).

Semenara itu, di Turki saat ini ada dua kreditur perbankan negara lain, yaitu Vakıfbank dan Halkbank. Keduanya juga telah menyiapkan divisi bank syariah sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan sektor ini, dan memanfaatkan investor dari kawasan Negara Arab Teluk dan Asia tenggara.

Sejak obligasi syariah memulai dikembangkan, pemerintah Turki telah mengeluarkan obligasi syariah dolar dan obligasi syariah lira, dan sedang menyelesaikan rencana untuk kesepakatan obligasi lainnya. Lira merupakan mata uang yang banyak digunakan di beberapa pelaku ekonomi di Turki, San Marino, Lebanon, Italia, dan Vatikan.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Saat ini ada empat bank syariah beroperasi di Turki, yang memegang 5 persen pangsa gabungan dari total aset perbankan. Kelima bank tersebut yaitu : Albaraka Turk, Bank Asya, Turkiye Finans, Kuveyt Turk, dan Kuwait Finance House. (T/hna/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Eropa
Internasional
Internasional
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Khadijah