Ankara, 30 Muharram 1437/12 November 2015 (MINA) – Presiden Turki, Tayyip Recep Erdogan, Rabu (11/11), mendesak para pemimpin dunia agar mendukung rencana Turki bagi ditetapkannya zona aman di wilayah Suriah, beberapa hari sebelum negara itu menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Berbicara di depan sekelompok pengusaha di ibu kota Ankara, Erdogan mengatakan konflik Suriah akan menjadi topik utama pada KTT G20 di resor Antalya, kawasan Meditearnia, Ahad dan Senin mendatang.
Pertemuan itu akan dihadiri oleh beberapa kepala negara. Di antaranya Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Raja Salman. Demikian World Bulletin melaporkan yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Erdogan berulang kali menekankan ditetapkannya zona aman di Suriah yang membentang dari Azaz dan Jarablus di wilayah utara, yang dapat menampung 2,2 juta pengungsi Suriah yang diurus Turkey dan berfungsi sebagai kawasan penyangga untuk melindungi wilayah Turki.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Gagasan tersebut mendapat tanggapan yang kurang antusias dari para pemimpin dunia, tetapi telah ada indikasi dari Angkara dalam beberapa hari terakhir bahwa Barat semakin mendekati sudut pandangnya.
“Langkah-langkah yang lebih realistis perlu dilakukan, termasuk pembuatan proposal untuk solusi membangun daerah aman dan terbebas dari teror,” kata Erdogan.
Turki mengatakan sejauh ini telah menghabiskan 8,5 miliar euro untuk membantu para pengungsi. Dan menuding bahwa Uni Eropa telah gagal membatu meringankan beban negara itu.
Ankara mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa untuk menangani krisis migran, yang menyebabkan ratusan ribu orang mendarat di pantai Turki sisi Eropa tahun ini. Sebagian besar dari mereka melakukan penyeberangan berisiko tinggi melalui laut dari Turki.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Wakil presiden Komisi Eropa, Frans Timmermans akan bertemu dengan Perdana Mentri Ahmet Davutoglu dan Mentri Luar Negri Feridun Sinirlioglu di Ankara pada Rabu mendatang.
Pada bulan lalu Brussels mengumumkan kesepakatan kerjasama dengan Turki dalam mengatasi pengungsi, termasuk kemungkinan bantuan sebesar tiga puluh tiga miliar euro ($ 33.000.000.000).
“Bantuan internasional ini akan meringankan pekerjaan kami dan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik,” kata Erdogan.
“Kami akan menggunakan uang itu untuk meningkatkan kualitas layanan kami, dan tidak akan kami masukkan ke dalam brangkas kami,” pungkasnya. (T/Ima/R07)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)