New York, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya di Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa (24/9), mempertanyakan tentang batas negara Israel.
“Di mana perbatasan Negara Israel? Apakah itu perbatasan 1948, perbatasan 1967, atau ada perbatasan lain?,” Erdogan bertanya kepada para pemimpin negara-negara anggota yang menghadiri majlis, dengan menambahkan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah tidak sah, Daily Sabah melaporkan.
Erdogan menyatakan, komunitas global dan Amerika Serikat (AS) harus mengambil tindakan nyata untuk mendukung rakyat Palestina “melampaui janji-janji belaka.”
“Bagaimana bisa Dataran Tinggi Golan dan permukiman Tepi Barat direbut, seperti wilayah Palestina yang diduduki lainnya, di depan mata dunia jika mereka tidak berada di dalam perbatasan Negara ini?” Ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Ia juga mempertanyakan motif di balik “Kesepakatan Abad Ini” yang digagas AS karena bertujuan untuk menghilangkan Negara dan Rakyat Palestina.
“Turki akan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas seperti yang terus terjadi sampai hari ini,” kata presiden itu.
Sebelumnya Benjamin Netanyahu dalam kampanye pemilu menyatakan akan mencaplok permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki jika terpilih kembali sebagai Perdana Menteri, tapi hasil pemilu tgl. 17 September lalu itu tak mencapai hasil seperti yang ditargetkannya .
Israel meresmikan sebuah situs warisan Yahudi di Yerusalem Timur pada akhir Juni, yang memperlihatkan partisipasi dua penasihat Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Utusan Perdamaian Jason Greenblatt dan Duta Besar untuk Israel David Friedman yang mengisyaratkan dukungan bagi Pendudukan Israel atas bagian-bagian kota yang Palestina menginginkannya sebagai bagian negara masa depan. (T/Ast/P1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)