Ankara, 13 Syawal 1436/29 Juli 2015 (MINA) – turki/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tidak mungkin melanjutkan proses perdamaian dengan pejuang Kurdi dan politisi yang memiliki hubungan dengan “kelompok teroris”.
“Tidak mungkin bagi kami untuk melanjutkan proses perdamaian dengan orang-orang yang mengancam persatuan nasional dan persaudaraan kami,” kata Erdogan pada Selasa (28/7), sebelum berangkat ke China, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Setelah pembicaraan menggantung berbulan-bulan, Jumat (24/7) pekan lalu Turki memulai operasi militer terhadap kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di Suriah.
Operasi dilakukan setelah terjadi pemboman pekan lalu yang dituduhkan kepada ISIS, menewaskan 32 orang, sebagian besar pemuda Kurdi di kota Suruc, Turki , dekat perbatasan dengan Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Secara bersamaan, Turki mulai melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi Partai Buruh Kurdistan (PKK) di Irak.
Kelompok bersenjata PKK telah melawan negara Turki selama lebih 30 tahun hingga gencatan senjata 2013, di mana kedua belah pihak terlibat dalam pembicaraan.
Sepanjang pekan lalu, PKK meningkatkan serangannya ketika Turki meluncurkan serangan udara terhadap kelompok di Irak utara maupun di Turki tenggara dekat perbatasan dengan Irak. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza