Ankara, 12 Ramadhan 1438/7 Juni 2017 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, mengisolasi Qatar termasuk dengan menggunakan sanksi, tidak akan menyelesaikan masalah.
Erdogan menambahkan bahwa Ankara akan melakukan segalanya untuk membantu mengakhiri krisis tersebut, ujarnya pada acara Buka Bersama di hadapan Anggota Parlemen dari Partai AK yang berkuasa, Selasa, (6/6/2017).
“Mengisolasi Qatar tidak akan menyelesaikan masalah dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mengatasi krisis ini,” ujarnya, laporan US News yang diberitakan Kantor Berita Islam MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kekuatan terbesar dunia Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar Senin (5/6), dengan tuduhan mendukung militan Islam dan Iran.
Sanksi dijatuhkan dua pekan setelah permintaan Presiden AS Donald Trump untuk negara-negara Muslim agar memerangi terorisme.
Erdogan juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri, dan Raja Yordania Abdullah, sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk menyelesaikan keretakan tersebut.
“Saya harap sanksi akan segera dicabut,” katanya, dalam komentar yang disiarkan langsung televisi setempat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sumber presiden Turki mengatakan, sebelumnya Erdogan juga telah berbicara dengan para pemimpin Qatar, Rusia, Kuwait dan Arab Saudi untuk menurunkan ketegangan.
Setelah pembicaraan antara Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin mengatakan bahwa mereka meminta dialog dan kompromi.
Turki memiliki hubungan baik dengan Qatar dan juga beberapa tetangga Teluk Arab lainnya.
Qatar selama bertahun-tahun telah menggunakan kekayaan gas dan kekuatan medianya untuk memberikan pengaruh yang luas di wilayah ini.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Namun, tetangga Teluk Arab dan Mesir telah lama merasa Qatar memberikan dukungan yang kuat terhadap Ikhwanul Muslimin, yang mereka anggap sebagai musuh politik. (T/RS2/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon