Ankara, 22 Ramadhan 1435/20 Juli 2014 (MINA) – Perdana Menteri saat ini, sekaligus Calon Presiden Turki dalam Pemilu mendatang, Recep Tayyip Erdogan mengatakan,Israel, cepat atau lambat, akan “tenggelam dalam genangan darah ” di Gaza dan seluruh bagian Palestina,” demikian Kantor Berita Anadolu melaporkan.
Berbicara setelah pertemuan iftar di hadapan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas di Ankara, Jumat, Erdogan mengatakan, penjajah Israel tanpa pandang bulu meluncurkan peluru kendali dan roket terhadap pria, wanita, anak-anak, orang tua dan remaja di Gaza.
“Sebuah stigma hitam akan terpampang pada dahi orang-orang yang berdiam diri melnyaksikan aksi penindasan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza,’ katanya sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Dia mengatakan, PBB yang didirikan untuk melindungi hak-hak bangsa di seluruh dunia, kehilangan kekuasaanya, karena Dewan Keamanan (DK PBB) tidak mengambil tindakan serius (untuk mengakhiri agresi Israel di Palestina-red).
Erdogan mencatat, tidak ada negara-negara Muslim di antara lima anggota tetap DK PBB. Mereka semua negara-negara yang mayoritas penduduknya Kristen. Semua keputusan dirusak dengan veto.
“Dimana keadilan?” tanyanya. “Empat anggota telah mengambil sebuah keputusan, dan kemudian kelima veto itu menghilang,” katanya. Dia terus bertanya kepada umat Muslim:”Apakah anda menunggu lembaga-lembaga tersebut mencapai dan menegakkan keadilan di dunia, tidak ada keputusan yang jelas mengenai konflik di Suriah, banyak masalah yang berakhir bahkan sebelum mereka memulainya, karena adanya DK PBB.”
Perdana Menteri Turki tersebut mengatakan, PBB telah mengeluatkan lebih dari 100 resolusi terhadap Israel, namun tidak satupun telah diterapkan. “Semuanya tetap tinta di atas kertas,”katanya. Dia menambahkan bahwa PBB harus direnovasi.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Erdogan menegaskan, PBB telah terlibat dengan Israel dalam kejahatannya, melanggar hak asasi manusia di Palestina.(T/Nidiya/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun