Ankara, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel telah “melakukan kejahatan perang” di Gaza, dengan mencegah akses warga di sana dari keperluan air, listrik dan makanan.
“Israel telah melakukan kejahatan perang dengan memutus aliran listrik, air dan makanan, serta berusaha mencegah penindasan terhadap masyarakat Gaza agar tidak terdengar keluar, dengan memutus komunikasi mereka dengan pihak luar,” kata Erdogan dalam pesan video yang dikirim ke KTT Internasional Komunikasi Strategis (Stratcom) 2023 di Istanbul, Jumat (24/11).
“Warga sipil yang menjadi target Israel tidak hanya terbatas pada anak-anak dan perempuan. Israel juga membunuh wartawan yang berusaha meliput tragedi kemanusiaan di Gaza kepada dunia, meskipun ada banyak kesulitan,” kata Erdogan.
Dia menambahkan, lebih dari 60 wartawan telah menjadi korban serangan pasukan Israel.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Presiden Erdogan juga mengkritik beberapa media yang dianggap bias pro-Israel.
“Banyak media mengabaikan kejahatan terhadap kemanusiaan dan perang yang dilakukan Israel di Gaza,” lanjutnya.
“Sikap tidak berprinsip ini berdampak tidak hanya pada keluarga wartawan yang kehilangan nyawa, tapi juga pers,” ujarnya.
“Hal ini telah sangat melukai seluruh masyarakat, termasuk kami sebagai warga Turki, yang telah mendukung rakyat Gaza, serta melawan penindasan Israel sejak hari pertama. Kami tidak membiarkan perang propaganda Israel yang bertujuan untuk menghancurkan atau memutarbalikkan kebenaran,” lanjut Presiden.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Erdogan mengucapkan selamat kepada para wartawan Turki yang dengan berani telah meliput agresi Israel di Gaza sejak ketegangan meningkat.
“Wartawan Turki, yang melaporkan situasi di lapangan dari waktu ke waktu, menunjukkan sikap yang sangat berani dalam proses ini,” imbuhnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza