
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: file)
Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (9/12) menggambarkan Israel sebagai “negara pendudukan” yang menggunakan teror terhadap orang-orang Palestina.
Erdogan meningkatkan kritiknya terhadap pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Erdogan sangat menentang keputusan Presiden AS Donald Trump dan menyerukan sebuah pertemuan puncak negara-negara Islam OKI pada tanggal 13 Desember di Istanbul.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
“Israel adalah negara pendudukan,” kata Erdogan dalam sebuah pidatonya di Istanbul, mengacu pada pendudukan Israel yang terus berlanjut di Tepi Barat dan pembangunan permukiman. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
“Dan sekarang mereka memanfaatkan teror dan mengebom anak muda dan anak-anak,” katanya.
Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan dua orang warga Palestina pada hari Sabtu. Serangan udara Israel sebelum fajar di sebuah pangkalan militer Hamas di Nuseirat, Gaza tengah, terjadi di tengah demonstrasi di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki.
Erdogan menegaskan bahwa Yerusalem sebagai “garis merah” bagi umat Islam. Dia mengatakan bahwa keputusan Amerika itu “batal demi hukum” bagi pemerintah Ankara. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Milisi Israel Bakar Rumah dan Kendaraan Warga Badui Palestina di Yerusalem