Ankara, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengecam Dewan Keamanan PBB karena gagal mengeluarkan resolusi jeda kemanusiaan di Gaza.
“Upaya Turki untuk menciptakan ketenangan di wilayah tersebut terhambat oleh “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina melalui serangan udara dan pengerahan kapal induk AS ke wilayah tersebut,” kata Erdogan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (19/10).
Erdogan menyebut, DK PBB Dewan semakin tidak efektif dan tidak memenuhi tanggungjawabnya. Negara-negara Barat tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan tidak mengambil langkah apa pun selain menambah bahan bakar ke dalam api.
Erdogan juga mengkritik liputan media yang “bias dan bermuka dua” mengenai konflik tersebut.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Resolusi yang dirancang untuk menerapkan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza gagal diadopsi oleh DK PBB di New York, Amerika Serikat Senin (16/10). Resolusi tersebut dirancang Rusia dan gagal diadopsi karena kurang mendapat suara dukungan.
Seperti dikutip dari Xinhua, rancangan resolusi tersebut memperoleh lima suara dukungan, empat menentang, dan enam abstain.
Empat negara bergabung dengan Rusia dalam memberikan suara untuk resolusi tersebut, yaitu Tiongkok, Uni Emirat Arab, Mozambik dan Gabon. Empat negara memberikan suara menentang Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jepang. Enam negara lainnya abstain.
Untuk dapat diadopsi, resolusi DK PBB memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada hak veto dari lima anggota tetap. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)