Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN KECAM SIKAP BERLEBIHAN AS ATAS KRISIS SURIAH

Nidiya Fitriyah - Jumat, 28 November 2014 - 08:46 WIB

Jumat, 28 November 2014 - 08:46 WIB

828 Views ㅤ

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto : MEMO)
<a href=

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto : MEMO)" width="300" height="150" /> Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto : MEMO)

Ankara, 5 Shafar 1436/28 November 2014 (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan hari Rabu  mengecam sikap berlebihan Amerika Serikat (AS) pada krisis Suriah.

Selama pertemuan dengan pengusaha Turki, erdogan mengatakan, “Saya ingin anda tahu bahwa kami menentang sikap berlebihan, kecerobohan dan tuntutan yang tak berujung oleh AS.” Pernyataan itu disampaikan sehari setelah ia bertemu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden di Ankara.

Erdogan mengatakan, negaranya tidak akan menyerah atas “tekanan” Amerika Serikat untuk intervensi militer bersama pasukan Kurdi, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Presiden Turki menegaskan ketidaksetujuannya terhadap permintaan Amerikauntuk koalisi yang dipimpin AS dengan menggunakan Incirlik Air Base.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Kunci untuk memecahkan krisis Suriah adalah penggulingan Presiden Bashar Al-Assad,” kata Erdogan.

Dia menegaskan, “tidak mungkin kita menyelesaikan masalah dengan menggunakan ideologi arogan, dan tujuan utama AS di kawasan tersebut adalah menguasai minyak.”

Biden mengunjungi Turki pada perjalanan tiga hari yang dimulai Senin (24/11). Kunjungan berakhir tanpa kesepakatan apapun yang dicapai mengenai masalah Suriah. (T/P008/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Amerika
Amerika
Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, Jumat (08/11/2024), dengan mengunjungi sejumlah negara untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. (Foto: BPMI Setpres)
Asia
Dunia Islam