Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (18/3) mengecam sikap negara-negara Eropa yang diam terkait serangan teror dua masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3) kemarin.
Setidaknya 50 orang terbunuh dan beberapa lainnya dalam kondisi kritis, ketika seorang teroris menembaki para jamaah Salat Jumat pada pekan lalu di Masjid Al-Noor dan Linwood di Kota Christchurh, Selandia Baru.
Dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi Turki, Erdogan mengaku prihatin dengan sikap Eropa tentang masalah ini, demikian Anadolu Agency (AA) melaporkan, Selasa (19/3).
Dalam pernyataan terpisah, Erdogan menyebut serangan teroris di Selandia Baru bukan perbuatan individu melainkan sudah diatur.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Ini bukan perbuatan individu, tetapi sudah diatur,” kata Erdogan, merujuk pada tindakan teroris tersebut yang menyiarkan secara langsung di media sosialnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga menegaskan, penembakan di dua masjid di Kota Christchurch merupakan serangan teroris yang dirancang dengan rapi.
Ia bahkan menyebut serangan teroris terhadap umat Muslim yang sedang Salat Jumat menjadi salah satu sejarah paling kelam.
“Ini dan akan menjadi salah satu hari paling hitam,” katanya dalam pernyataannya kepada media, Sabtu (16/3), seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Ardern yang mengenakan kerudung hitam dalam konferensi pers juga berbicara kepada sejumlah anggota komunitas Muslim Christchurch. (T/If/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai