Istanbul, 11 Ramadhan 1436/28 Juni 2015 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam klaim yang menuding Pemerintah Turki bekerja sama dengan kelompok Islamic State atau ISIS.
Tudingan itu muncul di tengah dimulainya kembali pertempuran antara pasukan Kurdi dengan ISIS di kota Suriah Kobane dekat perbatasan Turki.
Erdogan berbicara saat acara buka puasa sebuah organisasi dan penghargaan untuk Bulan Sabit Merah Turki di Istanbul, Jumat (26/6), Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saya menghimbau mereka yang telah tweeting ‘Turki teroris’. Beraninya kalian mendefinisikan sebuah negara yang memberikan perlindungan bagi warga Kobani (yang menyelamatkan diri dari serangan ISIS) sebagai negara teroris?” ujar Erdogan.
Erdogan mengatakan, Turki mendukung perjuangan untuk kebebasan di Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Tapi kami tidak pernah bertindak bersama-sama dengan kelompok-kelompok teroris,” tegasnya. “Tidak ada yang bisa mengaitkan Turki dengan rezim (Suriah Bashar) Assad atau dengan kelompok-kelompok teror lainnya.”
Pada Kamis, hampir dua puluhan orang Kurdi tewas dan sedikitnya 130 lainnya luka-luka saat ISIS menyerang Kobane dengan dua kendaraan bermuatan bom, memicu pertempuran baru antara pasukan Kurdi dan ISIS.
Pertempuran dua pasukan itu sebelumnya pernah terjadi pada September tahun lalu yang dimenangkan oleh pasukan Kurdi.
Televisi nasional Suriah dan beberapa politisi Kurdi menuding pejuang ISIS menyeberang melalui wilayah Turki untuk menyerang Kobane. Sikap yang sama juga dinyatakan oleh pejuang Kurdi di lapangan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Presiden Turki menegaskan, Turki tidak akan mentolerir pembentukan negara baru di bagian utara Suriah yang penduduknya mayoritas adalah etnis Kurdi. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata