Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan: Melindungi Al-Aqsa Berarti Membela Kemanusiaan dan Perdamaian 

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 27 April 2024 - 01:36 WIB

Sabtu, 27 April 2024 - 01:36 WIB

4 Views

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan saat pidato di Istanbul di hadapan Liga Parlemen untuk al-Quds. (Yerusalem). (Foto: Anadolu)

Istanbul, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan, melindungi Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) berarti membela kemanusiaan, perdamaian, dan menghormati berbagai agama.

“Masjid Al-Aqsa di Yerusalem menghadapi lebih banyak pelecehan, dan identitas kota kuno tersebut dihapus oleh Israel selangkah demi selangkah,” kata Erdogan dalam pidatonya di Istanbul, di hadapan Liga Parlemen untuk Al-Quds, Anadolu melaporkan Jumat (26/4).

Menurutnya, Turkiye akan melanjutkan perjuangan ini dengan tekad untuk melindungi kota suci di Palestina tersebut.

“Nenek moyang saya melayani Yerusalem selama 400 tahun, warisan mereka tidak dapat dihapuskan,” kata Erdogan, mengingat kembali era Ottoman.

Baca Juga: Brigade Al-Qassam: Helikopter Israel Kena Tembak Rudal SAM 7

“Siapa pun yang mencari firaun modern tidak perlu mencari jauh-jauh, lihat saja mereka (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) yang tanpa ampun telah membunuh 35.000 warga Palestina dalam 203 hari terakhir,” tambah Erdogan merujuk pada serangan Israel selama berbulan-bulan di Jalur Gaza.

Netanyahu seperti penjahat sebelumnya, telah menorehkan namanya dalam sejarah, tanpa rasa malu sebagai penjagal Gaza,” tambah Erdogan.

“Karena warga Palestina di Gaza telah melakukan perlawanan selama 203 hari meskipun ada banyak rintangan, tidak ada yang bisa mengharapkan kita untuk tetap diam dalam menghadapi genosida,” katanya.

“Kami akan terus melihat saudara-saudara kami Hamas, yang mempertahankan tanah air mereka dari penjajah, sebagai Perlawanan Nasional Palestina,” kata Presiden.

Baca Juga: Israel Perpanjang Penutupan Media Al-Jazeera di Palestina

Erdogan lebih lanjut mengatakan bahwa Turkiye merupakan satu-satunya negara yang menerapkan pembatasan ekspor terhadap Israel pada 54 kelompok produk.

Dia menambahkan bahwa Turki juga berada di garis depan bantuan ke Gaza, karena sejak 7 Oktober, Ankara telah mengirimkan hampir 50.000 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui 13 pesawat dan sembilan kapal.

Dia juga mengatakan, dukungan militer dan diplomatik tanpa syarat AS kepada Israel tidak memberikan kontribusi terhadap solusi, tetapi justru memperburuk masalah di Gaza.

“Meski 35.000 orang dibunuh tanpa ampun di Gaza, persetujuan paket bantuan militer senilai $25 miliar ke Israel oleh Senat AS adalah indikasi paling jelas mengenai hal ini,” tambah Erdogan, mengacu pada paket bantuan baru yang disahkan pekan lalu untuk Israel.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

“Terkait Israel, nilai-nilai Barat termasuk kebebasan, demokrasi, supremasi hukum, kebebasan berekspresi, berpikir, dan pers telah dilupakan dan segera dikesampingkan,” katanya.

Presiden Turkiye juga memuji Liga Parlemen Yerusalem sebagai suara global dan nafas perjuangan Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 35.000 Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al Aqsa

Rekomendasi untuk Anda