Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan PBB “runtuh” ketika menghadapi kasus pasukan keamanan Israel yang menewaskan 62 warga Palestina di Jalur Gaza selama protes awal pekan ini.
Berbicara pada Rabu (16/5) di ibu kota Turki, Ankara, Erdogan menggambarkan PBB “selesai” karena kurangnya tanggapannya terhadap penggunaan kekuatan mematikan terus-menerus oleh Israel terhadap demonstran di sepanjang pagar perbatasan terkepung, demikian Al Jazeera melaporkan.
Pada Senin (14/5) , pasukan Israel menewaskan 62 demonstran Palestina di sepanjang pagar perbatasan Gaza dengan Israel, ketika puluhan ribu orang berunjuk rasa sebagai bagian dari Great Return March dan melawan pembukaan kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem.
Lebih dari 2.700 lainnya terluka ketika tentara menembakkan peluru tajam dan gas air mata kepada mereka yang berkumpul di dekat perbatasan.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Erdogan menuduh Israel “tirani” dan mengatakan, Turki akan mengevakuasi mereka yang terluka dari Gaza karena fasilitas rumah sakit di jalur itu dilaporkan berada pada titik krisis.
Israel mempertahankan pasukannya menggunakan tembakan langsung sesuai dengan hukum domestik dengan alasan demonstrasi adalah bagian dari konflik negara itu dengan Hamas. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki