Istanbul, 11 Syawal 1437/16 Juli 2016 (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintah Turki dalam waktu singkat telah bisa mengendalikan negara sepenuhnya setelah melumpuhkan percobaan kudeta yang dilakukan oleh sekelompok kecil militer.
“Ini adalah pengkhianatan dan mereka akan membayar untuk ini,” kata Erdogan dalam pidatonya yang ditujukan kepada seluruh rakyat Turki, Sabtu (16/7) di Istanbul, demikian Talk News (TN) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Dalam kesempatan itu, Erdogan mengungkapkan hotel tempat ia menginap di pantai Aegean, Turki, dibom sesaat setelah ia meninggalkan hotel itu. Ia selamat. Sementara sekretaris jenderalnya, Hulusi Akar, diculik oleh kelompok militer yang melakukan kudeta. Namun tidak lama kemudian Akar dapat diselamatkan.
Aksi kudeta dimulai pada Jumat (15/7), diawali dari suara tembakan dan jet tempur militer yang terbang rendah di langit Istanbul dan Ankara.
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Kelompok kecil militer kemudian menyerbu stasiun televisi negara, TRT, memaksa presenter untuk membacakan deklarasi bahwa militer telah sepenuhnya menguasai negara.
Saat kejadian itu berlangsung, kepada salah satu televisi Turki, CNN Turki melalui video call, Erdogan meminta masyarakat Turki untuk turun ke jalan mendukung pemerintah, satuan-satuan militer yang setia pada Erdogan segera bertindak dan sehingga kudeta berhasil digagalkan.
Pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan sejauh ini telah mengembalikan Turki sebagai negara Islam, berusaha mempromosikan Islam yang rahmatan lil alamin ke seluruh dunia dengan berbagai cara, berhasil memaksa Israel untuk mengizinkan bantuan-bantuan Turki masuk ke Jalur Gaza yang selama ini diblokade Israel. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)