Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan: Perilaku Sembrono Israel tidak Dapat Diterima

Redaksi Editor : Arif R - Rabu, 25 Juni 2025 - 08:36 WIB

Rabu, 25 Juni 2025 - 08:36 WIB

25 Views

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan. (Foto: AA)

Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan perlunya penghentian total agresi Israel di Timur Tengah.

“Perilaku sembrono Israel di Palestina, Lebanon, Suriah, Yaman dan Iran tidak dapat diterima,” kata Erdogan, Selasa (25/6). Ia juga menekankan bahwa “agresi Israel telah melintasi semua perbatasan.

Dalam sebuah konferensi pers sebelum bertolak ke Belanda untuk berpartisipasi dalam KTT, Erdogan mengatakan bahwa pembantaian yang dilakukan penjajah terhadap rakyat Palestina akan menjadi fokus perhatiannya dalam KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Erdogan menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran, dan menyerukan kepada kedua belah pihak untuk mematuhinya dengan serius.

Baca Juga: Pihak Berwenang Myanmar Masih Larang Muslim Rohingya Shalat di Masjid Bersejarah

Erdogan menekankan bahwa situasi saat ini mengharuskan negara-negara yang terlibat untuk mengambil langkah konkrit untuk menghentikan kegilaan perang antara kedua belah pihak, dan memperingatkan konsekuensinya bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia.

Erdogan menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, menekankan perlunya mengakhiri agresi Israel dan memastikan bantuan kemanusiaan yang tidak terputus kepada Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, pasukan penjajah Israel, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, telah melakukan kejahatan genosida di Gaza, menyebabkan lebih dari 187.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang hilang, selain ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tentara Arakan Batasi Pergerakan Warga Rohingya di Maungdaw

Rekomendasi untuk Anda