Moskow, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan gencatan senjata militer di Idlib, setelah pertemuan di Moskow yang berlangsung enam jam, Kamis (5/3).
Idlib, benteng terakhir oposisi di Suriah, telah menyaksikan peningkatan kekerasan dan pertumpahan darah sejak Desember lalu, awal dari serangan pasukan Pemerintah Suriah yang didukung Rusia untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut.
Kepada wartawan Erdogan mengatakan, pada 00.01 Jumat dini hari, gencatan senjata akan diberlakukan, demikian Al Jazeera melaporkan.
Erdogan menambahkan bahwa Turki, yang telah mengirim ribuan tentara ke Idlib untuk mengusir tentara Suriah, tidak akan “diam” jika pasukan pemerintah Suriah melanjutkan serangan. Ia pun memperingatkan bahwa Turki akan membalas dengan kekuatan penuh.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sementara itu, Putin mengatakan, Rusia tidak selalu setuju dengan mitra Turkinya, tetapi berharap kesepakatan itu akan berfungsi sebagai “dasar yang baik untuk mengakhiri pertempuran di zona de-eskalasi Idlib, mengakhiri penderitaan penduduk sipil dan menahan diri.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama