Istanbul, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (8/10) meresmikan gereja pertama yang dibangun dengan dukungan pemerintah dalam sejarah 100 tahun Turkiye yang berpenduduk mayoritas Muslim sebagai negara pasca-Utsmaniyah.
Pembukaan Gereja Ortodoks Suriah Mor Ephrem menandai momen budaya dan politik yang penting bagi Turkiye dan pemimpinnya yang berkuasa, Arab News melaporkan.
Erdogan menuai kecaman luas selama dua dekade pemerintahannya karena mengubah gereja-gereja kuno menjadi masjid dan menjadikan konservatisme Islam sebagai kekuatan sosial terkemuka.
Dia selalu membantah bahwa dia hanya memulihkan hak-hak umat Islam yang saleh di republik sekuler yang didirikan oleh Jenderal Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1923.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Erdogan meletakkan batu pertama pembangunan gereja untuk umat Kristen Asiria di Istanbul yang berjumlah 17.000 orang pada tahun 2019.
“Kami melihat masalah besar saat ini di banyak belahan dunia,” kata Erdogan kepada umat beriman ketika perang besar-besaran terjadi antara Israel dan kelompok pejuang Palestina.
“Namun, solidaritas yang ditunjukkan di sini hari ini – menurut saya ini sangat penting,” kata Erdogan. “Kami selalu melindungi yang tertindas dari penindas. Itu adalah tugas kami.” (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki