Istanbul, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdoğan secara resmi. Jumat (3/5) meresmikan tempat ibadah terbesar di Turki, Masjid Agung Çamlıca, yang dapat menampung 63.000 orang. bergabung dengan ribuan orang untuk shalat Jumat di tempat yang inda itu,
Ali Erbaş, tokoh agama terkemuka Turki yang merupakan Kepala Urusan Agama Kepresidenan, memimpin shalat dan menyampaikan khutbah. Sejumlah besar kepala negara asing hadir.
Berbicara pada upacara itu, Erdogan menggunakan kesempatan tersebut untuk mengutuk serangan terhadap institusi keagamaan di seluruh dunia, menggarisbawahi bahwa serangan terhadap tempat-tempat ibadah berasal dari “sumber gelap” yang sama. Demikian Daily Sabah melaporkan.
“Serangan atas nama agama di tempat-tempat ibadah atau warga sipil tak bersalah merupakan terorisme, bukan jihad,” kata Erdogan, mendesak semua orang untuk menolak mentalitas brutal dan primitif yang mengubah rumah ibadah menjadi “pertumpahan darah”.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Mereka yang menyerang masjid atau mereka yang menargetkan gereja memiliki mentalitas gelap yang sama, mereka semua adalah musuh kemanusiaan yang sama,” katanya.
Presiden juga menegaskan kembali tekadnya “untuk membersihkan negara dan wilayah dari teroris Daesh, PKK, FETO, Al Qaeda”.
Delegasi dari beberapa negara bergabung dengan Presiden Erdogan dalam acara pembukaan. Di antara pejabat tinggi yang menghadiri upacara itu adalah Presiden Albania Ilir Meta, Presiden Guinea Alpha Conde dan Presiden Senegal Macky Sall. Cendekiawan Muslim dan tokoh agama dari Kazakhstan, Uzbekistan, Irak, Azerbaijan, Iran, Yunani, Montenegro, Palestina dan Qatar juga hadir pada pembukaan tersebut. (T/R11/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza