Ankara, 7 Ramadhan 1435/5 Juli 2014 (MINA) – Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan memuji program pendidikan agama di Turki yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Sekolah Hatip Imam.
“Sebuah bangsa yang lupa agamanya dan lupa moral, jadi dikuasai negara-negara lain yang berusaha mengendalikan negara ini,” kata Erdogan dalam pidato dalam sebuah acara berbuka puasa di Istanbul”, demikian laporan Middle East Monitot (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Jika sebuah bangsa melupakan peradaban sebagi sumber negara itu didirikan, ia akan jatuh oleh peradaban lain”, katanya.
Erdogan memuji sekolah pendidikan Imam Hatip sebagai jenis “perlawanan” terhadap model sekolah sekuler yang jumlahnya dominan saat ini sebagai akibat aturan pemerintah-pemerintah terdahulu.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Sekolah-sekolah Imam Hatip menempati tempat khusus di hati dan pikiran saya,” kata Erdogan yang semua anaknya adalah lulusan dari Imam Hatip.
“”Sekolah-sekolah muncul sebagai akibat dari kebutuhan sosial. Ada fase dalam sejarah Turki ketika bangsa menyaksikan kesenjangan yang besar antara negara dan rakyat, di mana tak terpenuhi kebutuhan adanya sekolah yang dapat melakukan tanggung jawab mendidik pemuda-pemuda Turki dalam nilai-nilai agama, moral dan nilai-nilai patriotisme.”
Erdogan mengatakan, negara Turki di masa lalu mencoba untuk membentuk warga negara berdasarkan apa yang mereka inginkan, bukan apa yang warga Turki sendiri inginkan.
“Sekolah-sekolah dan Kementerian Pendidikan di masa lalu berusaha mencetak anak-anak menuruti ide-ide resmi pemerintah yang merupakan ide-ide sekuler .”
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Erdogan mengecam, sistem pendidikan sekuler di masa lalu yang bertujuan untuk memunculkan individu-individu ” yang tidak mempunyai nilai-nilai agama dan moral” sehingga orang-orang muda terisolasi dari nilai-nilai agama, moral mereka. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan