Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Washington adalah “mitra dalam pertumpahan darah” dan kekerasan yang mungkin terjadi di wilayah Timur Tengah.
Berbicara dalam sebuah acara di ibu kota Ankara pada hari Senin (11/12), Erdogan mengatakan, perjuangan umat Islam tidak akan berakhir sampai ada negara Palestina yang merdeka.
“Dengan keputusan mereka untuk mengakui Yerusalem Al-Quds sebagai ibu kota Israel, Amerika Serikat (AS) telah menjadi mitra pertumpahan darah,” kata Presiden Turki tersebut. Demikian Press TV memberitakannya yang dikutip MINA.
Sehari sebelumnya, Erdogan menyebut Israel dengan istilah “entitas teroris” dan “pembunuh anak-anak.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Berbicara di sebuah kongres partai berkuasa di kota Sivas, Turki tengah, Erdogan mengecam kekuatan “tidak proporsional” yang digunakan pasukan Israel melawan demonstran Palestina. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza