Istanbul, 23 Rajab 1434/2 Juni 2013 (MINA) – Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (1/6) semua orang memiliki hak untuk melakukan protes dengan damain di bawah payung hukum.
“Saya sampaikan lagi dengan segala ketulusan bahwa setiap orang di negeri ini memiliki hak untuk mengekspresikan pandangannya secara bebas. Semua orang di negeri ini memiliki hak untuk melakukan unjuk rasa dalam batas-batas demokrasi dan hukum,” media Turki Anadolu Agency melaporkan dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Namun, katanya, tidak ada yang memiliki hak untuk bertindak melawan hukum maupun membuat kerusuhan dan kerusakan kepada para penjaga toko, warga atau pejalan kaki. Tidak seorang pun memiliki hak untuk meningkatkan ketegangan di Turki dengan menggunakan pohon tumbang sebagai alasan.
Komentar Erdogan tersebut muncul selama pertemuan Sidang Umum Majelis Eksportir Turki (TIM) sebagai reaksi terhadap demonstran yang melancarkan aksi protes di Taksim square atas pembongkaran taman dan penebangan pohon.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Kerusuhan yang dimulai bermula karena ketidaksetujuan sebagian warga terhadap upaya pemerintah membuat taman tersebut sebagai replika barak perumahan atau apartemen era Ottoman di Taksim Square.
Para pengunjuk rasa memulai protesnya pada Sabtu malam dengan meneriakan slogan anti pemerintah. Mereka juga bersorak sambil minum bir dan membuat suasana mulai kisruh dalam keadaan mabuk, media-media melaporkan.
Para pengunjuk rasa yang mulai rusuh juga membakar beberapa mobil dan juga kantor polisi serta menyerang kantor perdana menteri Erdogan dengan batu dan benda-benda tajam lainnya.
pengunjuk rasa juga memprotes peraturan pemerintah yang membatasi konsumsi bir di kota-kota di Turki, media melaporkan.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Akibat permasalahan yang sederhana ini, para pendukung anti-pemerintah memprotes besar-besaran perdana menteri yang banyak didukung pihak Islam tersebut.
Namun, pada Ahad (2/6) kondisi di Taksim square kian mereda. Upaya protes sebagian kecil masyarakat terhadap pemerintah ini tidak akan menyebabkan kerusuhan revolusi seperti di Mesir yang menjatuhkan rezim Mubarak, kata pejabat pemerintah kepada AFP. (T/P03/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu