Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu, 16 Maret, meminta pemerintah Selandia Baru untuk mengambil “hukuman paling berat” terhadap pelaku pembantaian dua masjid di Selandia Baru.
“Ini sedang menunggu Selandia Baru untuk menahan pelakunya, yang melakukan pembantaian yang menewaskan lebih dari 50 orang dan menjatuhkan hukuman terberat padanya,” kata Erdogan dalam pidatonya di depan rapat umum massa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Quds Press melaporkan.
Dia menekankan bahwa “tidak dapat diterima dari pembunuh untuk tetap di penjara dan keluar kemudian, ini jangan sampai mengecewakan setelahnya.”
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
“Bagaimana Anda bisa membiarkan pembunuh seperti itu di bumi ini untuk melakukan kejahatan seperti dan membawa semua kebencian terhadap Muslim?” ujarnya.
Erdogan menambahkan, “Teroris mengigau bahwa mereka akan datang ke Istanbul untuk menghancurkan masjid dan menara. Saya katakan, Anda tidak terhormat, dan Istanbul bukan Selandia Baru.”
“Serangan Selandia Baru dan pesan yang dikirim kepada kami, bukan yang pertama dari jenisnya,” imbuhnya.
Dia menunjukkan bahwa pembunuh sudah datang ke Istanbul tiga hari, dan mengunjungi lagi selama 40 hari, dan kini sedang diselidiki, siapa pihak yang terlibat. “Kami akan mengungkapkannya,” ujarnya. (T/RS2/P1)
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Mi’raj News Agency (MINA)