Kazakhstan, 30 Jumadil Akhir 1436/19 April 2015 (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyerukan perubahan struktur Dewan Keamanan PBB, yang menurutnya harus bersifat adil.
“Tatanan internasional harus berubah dan Dewan Keamanan PBB seharusnya tidak hanya terdiri dari lima anggota,” tegasnya saat berbicara di Khoja Ahmed Yasawi University di kota Kazakhstan, Jumat (17/4) kemarin, di mana ia dianugerahi gelar kehormatan PhD, demikian World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
“Bagaimana bisa Dewan Keamanan PBB, hanya menjadi penonton belaka ketika lebih dari 300 ribu warga sipil tewas di Suriah, tapi disisi yang lain, mereka menjanjikan masa depan yang aman, bagaimana bisa hal ini terjadi?,” katanya mempertanyakan.
Pernyataannya itu mengacu pada gejolak yang sedang terjadi di Mesir, Libya, Afghanistan dan Palestina. “Nasib dunia tidak boleh diputuskan hanya oleh lima anggota tetap DK PBB, yang mempunyai hak veto, ” tegasnya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Lima anggota tetap DK PBB itu adalah China, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. “Ini tidak adil,” tegasnya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama