Rize, Turki, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperbarui seruan bagi warga Turki untuk menukar emas dan dolar ke lira, karena mata uang negara itu yang terus mengalami kejatuhan nilai.
Erdogan mengatakan bahwa krisis mata uang negara sebagai “pertempuran nasional” melawan musuh ekonomi, demikian Al Jazeera melaporkan.
Setelah lira turun lebih dari 14 persen Kamis malam, ia mengecam “lobi tingkat bunga” internasional Amerika Serikat (AS) yang menurutnya adalah “kampanye” untuk merusak ekonomi Turki.
Beberapa jam kemudian, Presiden AS Donald Trump mengumumkan dua kali lipat tarif baja dan aluminium Turki, semakin menekan lira jatuh 20 persen di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang memburuknya hubungan dengan AS.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Washington telah mendesak pemerintah Ankara untuk membebaskan seorang pendeta AS yang ditahan atas tuduhan terorisme.
Awal pekan ini, Erdogan memerintahkan pembekuan aset dua pejabat AS sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan pada pengadilan dan Menteri Dalam Negeri Turki atas penahanan pendeta Kristen Evangelis Andrew Brunson.
“Jika ada orang yang memiliki dolar atau emas di bawah bantal mereka, mereka harus pergi menukarnya dengan lira di bank kami,” kata Erdogan saat berpidato di kota Laut Hitam, Rize
Presiden mencoba meyakinkan rakyatnya untuk tidak perlu khawatir.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Ada beberapa kampanye yang dilakukan (melawan Turki). Jangan indahkan mereka,” kata Erdogan. “Jika mereka memiliki uang mereka, kami memiliki rakyat kami, Tuhan kami. Ketahuilah ini: Kami lebih baik dari kemarin, kami akan lebih baik besok. Jangan meragukannya.”
Meski mengalami gejolak, Turki menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia pada tahun lalu, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 7,4 persen. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon