Ankara, 29 Dzulhijjah 1435/23 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Rabu (22/10), secara pribadi dia membuat tawaran untuk mengirim pasukan Peshmerga Irak guna membantu pejuang memerangi militan ISIS di Suriah.
Pasukan Peshmerga adalah angkatan bersenjata dari pemerintah daerah Kurdi di Irak utara yang juga berperang melawan ISIS, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Dalam konferensi pers sebelum berangkat kunjungan resmi ke Latvia, Erdogan mengatakan, pemerintah Turki tidak menyetujui memberikan senjata untuk kelompok-kelompok militan terlarang.
Dia mengacu pada Partai Persatuan Demokrasi, atau PYD, yang dianggap sebagai afiliasi Partai Buruh Kurdistan atau PKK di Suriah yang dilarang, kelompok bersenjata yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun baru-baru ini, AS melakukan airdrops (mengirim senjata dari udara) di kota Suriah terkepung, Kobane, untuk membantu kelompok PYD yang dipimpin pejuang Kurdi dalam memerangi militan ISIS sejak pertengahan September.
“Saya sudah mengatakan, bantuan Anda (AS) kepada PYD dan PKK tidak dapat diterima,” kata Presiden Turki.
“Saya kesulitan untuk memahami mengapa Kobane sangat penting bagi mereka. Tidak ada warga sipil yang tersisa di Kobane. Sekitar 200.000 telah melarikan diri ke wilayah kami dan kami menampung mereka,” tambahnya.
Erdogan mengatakan, keputusan melakukan airdrops adalah “salah”, karena beberapa senjata dilaporkan direbut oleh ISIS.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Erdogan mengungkapkan, melalui situs web kelompok militan diketahui ada senjata yang mereka sembunyikan selama berhari-hari.
Presiden menekankan, PYD tidak berbeda dengan PKK. Konflik beberapa dasawarsa yang lalu dengan PKK telah merenggut nyawa lebih dari 40.000 orang.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah mengumumkan, Turki akan membantu pasukan Irak Kurdi untuk mendapat akses ke Kobane, sehari setelah AS melakukan airdrops di Kobane.
PYD adalah satu-satunya Partai Kurdi Suriah yang tidak berada di bawah payung Koalisi Nasional Kurdi, atau Kurdnas, yang dibentuk oleh Presiden Pemerintah Regional Kurdi, Massoud Barzani. (T/P001/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon