Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali pendiriannya, menolak untuk melabeli gerakan perlawanan Palestina, Hamas sebagai kelompok teror.
“Saya tetap pada posisi saya. Tidak peduli apa kata orang, saya tidak akan pernah bisa menerima Hamas sebagai kelompok teror,” kata Erdogan saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan saat kembali dari Dubai, tempat ia menghadiri KTT iklim COP28, Anadolu Agency melaporkan, Ahad (3/12).
Erdogan menekankan, pendekatan Turki berpusat pada mencari peluang perdamaian permanen di kawasan.
“Kami telah mencapai titik temu dengan lawan bicara kami bahwa (masalah) Gaza tidak dapat diperdebatkan jika tidak ada solusi dua negara,” katanya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Jika kita memprioritaskan solusi dua negara, (masalah) dan ancaman Gaza akan hilang. Pengecualian Hamas bukanlah skenario yang realistis”, tambah Erdogan.
Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat (1/12) pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama tujuh hari.
Setidaknya 178 warga Palestina syahid dan 589 terluka akibat serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Jeda kemanusiaan dimulai pada 24 November sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menghentikan sementara pertempuran guna memungkinkan pertukaran sandera dan pengiriman bantuan.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Lebih dari 15.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan syahid dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. (T/RE1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza