Ankara, 6 Jumadil Akhir 1437/15 Maret 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan dan bersumpah untuk membawa “terorisme akan bertekuk lutut” dan mengatakan Turki akan menggunakan haknya untuk membela diri mencegah serangan mendatang.
“Orang-orang kami tidak perlu khawatir, perjuangan melawan terorisme akan berhasil dan terorisme akan betekuk lutut,” kata Erdogan.
Menteri Dalam Negeri Efkan Ala juga menegaskan, serangan itu tidak akan menghalangi negara dari perang melawan terorisme. Dia mengatakan, ledakan berasal dari bom mobil yang menargetkan warga sipil.
Efkan Ala mengatakan, pihak berwenang telah memperoleh bukti yang menunjuk ke kelompok di balik serangan itu. Namun mengatakan bahwa pengumuman akan dilakukan setelah penyelidikan selesai. “Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab,” ujarnya.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Saluran televisi swasta NTV menayangkan beberapa kendaraan terbakar setelah ledakan, yang juga menghancurkan jendela toko-toko yang berjejer di pinggir jalan dan dekat lapangan.
Dogan Asik (28 tahun), seorang koeban yang menderita luka di wajah dan lengan, mengatakan, “Bus yang saya tumpangi seang berjalan melambat. Tiba-tiba sebuah mobil melaju dan ‘boom’ meledak.”
Polisi menutup daerah itu dan menahan warga dan wartawan untuk ke lokasi kejadian, dan memperingatkan kemungkinan bom susulan.
Polisi menemukan salah satu pelaku bom mobil adalah seorang wanita. Namun belum disebutkan identitasnya, dengan alasan bahwa penyelidikan masih sedang berlangsung.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Media Rusia Tampa Bay Times menyebutkan, serangan itu terjadi hanya tiga pekan setelah serangan bom mobil bunuh diri yang menargetkan bus militer, menewaskan 29 orang, 17 Februari. Kelompok militan Kurdi yang merupakan cabang dari kelompok terlarang, Partai Pekerja Kurdistan (PKK), mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Namun dalam seranagn ini, Partai Rakyat Demokratik yang pro-Kurdi, mengutuk serangan itu dan menyatakan rasa ikut berduka. Pernyataan itu muncul karena partainya telah sering dituduh sebagai perpanjangan politik PKK, dan partai menyangkal tuduhan itu, walaupun tidak berbicara menentang kekerasan PKK.
Dua hari sebelum serangan, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara mengeluarkan peringatan keamanan tentang alur potensial serangan ke gedung-gedung pemerintah Turki dan meminta warga Amerika untuk menghindari daerah tersebut. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA