Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu (29/5) mengatakan tidak ada negara yang aman dari hukum internasional, kecuali Israel.
Ucapan Erdogan mengacu pada tindakan Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh bulan meskipun ada keputusan dan resolusi yang menentangnya.
“Tidak ada negara yang aman kecuali Israel menerima hukum internasional dan menganggap dirinya terikat oleh hukum internasional,” kata Erdogan dalam pidatonya di parlemen Turki. Anadolu melaporkan.
“Kebrutalan Israel merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina atau Gaza tetapi juga bagi perdamaian global dan kemanusiaan secara keseluruhan,” katanya.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Ia juga mengecam serangan Israel pada hari Ahad terhadap sebuah kamp pengungsi di Rafah, Gaza selatan, yang menewaskan sedikitnya 45 orang dan menyulut api yang menyebar di tenda-tenda dan penampungan sementara.
Erdogan mengkritik ketidakmampuan sistem internasional, termasuk badan-badan seperti PBB untuk menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung di Gaza. Padahal sudah lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh dan menyebabkan kehancuran yang luas, pengungsian, dan kondisi kelaparan.
“Apa gunanya PBB jika Anda tidak bisa menghentikan genosida yang disiarkan langsung di abad ke-21?” ujarnya.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan tidak mampu melindungi personel atau pekerja bantuannya sendiri, apalagi menghentikan genosida. Tidak hanya umat manusia yang binasa di Gaza, tetapi juga PBB dengan semangatnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Erdogan juga mengecam Barat atas dugaan keterlibatannya dalam perang Israel di Gaza, dengan pernyataan, “Tidak ada keyakinan yang menganggap sah untuk membakar warga sipil yang tidak bersalah sampai mati di tenda mereka. Dunia menyaksikan kebiadaban vampir yang dikenal sebagai Netanyahu melalui siaran langsung.”
“Negara Amerika Serikat, tangan Anda juga berlumuran darah, para kepala negara dan pemerintahan Eropa, Anda telah terlibat dalam barbarisme Israel karena Anda tetap diam,” tegasnya.
Erdogan mengatakan nilai-nilai seperti “demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara dan pers, hak perempuan dan anak telah musnah karena kematian umat manusia di Gaza.”
“Zionisme sedang dibuka kedoknya di seluruh dunia. Kaum muda mulai melihat betapa Zionisme adalah sebuah penyimpangan yang melanggar hukum, dan saya berharap revolusi ini akan membebaskan dunia dari penyimpangan Zionis,” ujarnya.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Erdogan juga mengatakan, Israel sedang berusaha memberikan tekanan pada Mahkamah Internasional dan para hakim dengan alasan hal tersebut “harus dicegah agar tidak menghancurkan sisa-sisa kepercayaan terakhir dalam perwujudan keadilan.”
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.
Mengenai peran dunia Islam dalam konflik Gaza, Erdogan mengatakan, saya ingin menyampaikan beberapa kata kepada dunia Islam dari sini, “Apa yang Anda tunggu untuk mencapai keputusan bersama? Allah akan menahan Anda, kita semua, bertanggung jawab atas hal ini.”
“Kapan Organisasi Kerja Sama Islam akan menerapkan kebijakan yang efektif dan preventif untuk menghentikan genosida Israel? Kapan komunitas Islam global akan menjaga hak, kehidupan, dan martabat saudara-saudari Palestina?,” ujarnya. []
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)