Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Tidak akan Tahan Diri dari “Mengajarkan Pelajaran” kepada Haftar

Rudi Hendrik - Rabu, 15 Januari 2020 - 06:01 WIB

Rabu, 15 Januari 2020 - 06:01 WIB

13 Views

Ankara, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki tidak akan menahan diri dari “mengajarkan pelajaran” kepada jenderal Libya yang membangkang, Khalifa Haftar, jika pasukannya melanjutkan serangan terhadap pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli.

Pernyataan Erdogan muncul pada Selasa (14/1) ketika Turki dan Rusia gagal meyakinkan Haftar untuk menandatangani gencatan senjata yang mengikat untuk menghentikan operasi militer sembilan bulannya untuk mencoba menaklukkan ibu kota Libya, demikian Al Jazeera melaporkan.

Inisiatif ini merupakan upaya terbaru untuk menstabilkan negara Afrika Utara yang dilanda kekacauan sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011 itu.

Fayez Al-Sarraj yang mengepalai pemerintah berbasis di Tripoli yang diakui oleh PBB, menandatangani proposal gencatan senjata setelah perundingan tidak langsung di Moskow pada sehari sebelumnya. Namun, Haftar meninggalkan ibu kota Rusia pada Selasa tanpa menandatangani.

Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Haftar bersikap positif tentang kesepakatan gencatan senjata dan membutuhkan waktu dua hari untuk mempertimbangkannya.

Namun Erdogan mengatakan Haftar “melarikan diri”.

Awal bulan ini, Parlemen Turki memilih mengizinkan pengerahan pasukan untuk membantu pemerintah Tripoli dalam mengatasi Haftar, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, dan tentara bayaran Rusia.

“Adalah tugas kita untuk melindungi kerabat kita di Libya,” kata Erdogan. (T/RI-1/RS2)

Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Asia