Erdogan Tidak akan Tahan Diri dari “Mengajarkan Pelajaran” kepada Haftar

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Burhan Ozbilici/AP)

Ankara, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, tidak akan menahan diri dari “mengajarkan pelajaran” kepada jenderal yang membangkang, , jika pasukannya melanjutkan serangan terhadap pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli.

Pernyataan Erdogan muncul pada Selasa (14/1) ketika Turki dan Rusia gagal meyakinkan Haftar untuk menandatangani gencatan senjata yang mengikat untuk menghentikan operasi militer sembilan bulannya untuk mencoba menaklukkan ibu kota Libya, demikian Al Jazeera melaporkan.

Inisiatif ini merupakan upaya terbaru untuk menstabilkan negara Afrika Utara yang dilanda kekacauan sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011 itu.

Fayez Al-Sarraj yang mengepalai pemerintah berbasis di Tripoli yang diakui oleh PBB, menandatangani proposal gencatan senjata setelah perundingan tidak langsung di Moskow pada sehari sebelumnya. Namun, Haftar meninggalkan ibu kota Rusia pada Selasa tanpa menandatangani.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Haftar bersikap positif tentang kesepakatan gencatan senjata dan membutuhkan waktu dua hari untuk mempertimbangkannya.

Namun Erdogan mengatakan Haftar “melarikan diri”.

Awal bulan ini, Parlemen Turki memilih mengizinkan pengerahan pasukan untuk membantu pemerintah Tripoli dalam mengatasi Haftar, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, dan tentara bayaran Rusia.

“Adalah tugas kita untuk melindungi kerabat kita di Libya,” kata Erdogan. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.