erdogan-1-300x176.jpg" alt="" width="300" height="176" /> (Foto: Worldbulletin)
Istanbul, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan tindakan Israel yang dilakukan di kompleks Al-Aqsha di Al-Quds membuatnya terisolasi.
“Menyamakan orang-orang Muslim yang datang untuk beribadah dengan teroris adalah kemunduran akal,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Bandara Internasional Esenboga setelah kembali dari kunjungan dua hari ke kawasan Teluk.
Menurutnya, Israel yang mengabaikan hak Muslim untuk ibadah dan mengabaikan kesucian Al-Aqsha merugikan dirinya sendiri.
“Israel, dengan mengabaikan peraturan hukum tidak hanya merugikan dirinya sendiri tapi juga seluruh wilayah,” kaatanya.
Baca Juga: Presiden Aoun: Lebanon Tidak Punya Pilihan Selain Negosiasi dengan Israel
Dalam beberapa hari terakhir, situasi di Al-Quds dan Gaza memanas, sejak penjajah Israel secara sepihak menutup Masjid Al-Aqsha dari jamaah masjid paling suci ketiga bagi umat Islam itu. Termasuk memasang logam detector dan cctv.
Korban Berjatuhan
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengeluarkan pernyataan pada Senin (24/7) yang merinci korban 10 hari terakhir yang mencapai jumlah 1.090 akibat serangan tentara pendudukan Israel di Kompleks masjid Al-Aqsha di Al-Quds, Palestina.
Ratusan orang Palestina telah terluka dalam sepekan terakhir karena bentrokan dan demonstrasi keras terhadap tindakan keamanan Israel yang baru di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Wamenlu Anis Matta Dorong Diplomasi Damai di Manama Dialogue 2025
Menurut data PRCS, sekitar 1.090 orang Palestina telah terluka sejak pihak berwenang Israel memasang detektor logam, pintu pajar dan kamera keamanan (CCTV) tambahan di kompleks Al-Aqsha setelah serangan tersebut.
Angka statistik tersebut yakni, 29 orang Palestina terluka, beberapa di antaranya terluka dengan peluru hiduo, 374 terluka dengan peluru baja berlapis karet, 471 menderita inhalasi gas air mata (termasuk 34 orang yang dirawat di rumah sakit) dan 216 orang terluka secara fisik, karena dibakar dan lari selama bentrokan dengan pasukan Israel.
Lebih lanjut PRCS menjelaskan, 376 yang terluka didokumentasikan terjadi di Yerusalem, satu orang terluka dengan tembakan langsung, 193 orang terluka dengan peluru baja berlapis karet, 14 orang Yerusalem menderita inhalasi gas air mata yang parah, dan 168 diserang dan diinjak.
Menurut dokumentasi Ma’an, tujuh warga Palestina tewas sejak 14 Juli, tiga orang (tersangka penyerang yang mematikan) dan empat orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel. (T/P3/RS3)
Baca Juga: Lebanon Tuduh Israel Tanggapi Tawaran Negosiasi dengan “mengintensifkan” Serangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perusahaan Senjata Israel Dirikan Cabang Pertama di UEA
















Mina Indonesia
Mina Arabic