Dushanbe, Tajikistan, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (15/6) mengatakan Turki menolak isu Israel mendeklarasikan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kotanya adalah sebuah kesepakatan yang telah selesai.
“Kami menolak upaya untuk menciptakan fait accompli baru di Yerusalem,” kata Erdogan pada KTT Kepala Negara-negara Konferensi tentang Tindakan Interaksi dan Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) ke-5 yang diadakan di ibu kota Tajikistan, Dushanbe.
Konferensi ini membahas masalah-masalah politik, ekonomi, kemanusiaan dan lingkungan, tantangan, dan ancaman baru.
Erdogan mengatakan Turki memiliki sikap aktif tentang masalah Palestina. Dia juga meminta semua negara untuk menghormati resolusi PBB dan status historis dan hukum Al-Quds.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Al-Quds tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah. Warga Palestina berharap Al-Quds – yang diduduki oleh Israel sejak 1967 – akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Erdogan juga menyoroti konflik di Suriah. Ia mengatakan Turki melakukan yang terbaik untuk mengakhiri perang saudara di Suriah dan memastikan stabilitas di sana. Dia menegaskan Turki menampung hampir 4 juta jiwa [engungsi warga Suriah.
Ia menambahkan, Turki berperang melawan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK), afiliasinya Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan kelompok teror ISIS, yang semuanya mengancam masa depan Suriah.
Dia mengatakan upaya untuk menghapus satu kelompok teror dengan mempersenjatai yang lain, seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat dengan dukungannya terhadap YPG dalam perjuangannya melawan ISIS, hanya akan menghasilkan lebih banyak pertumpahan darah. (T/R11/P1)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
https://www.dailysabah.com/diplomacy/2019/06/15/turkey-rejects-fait-accompli-in-jerusalem-erdogan
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza